Kawasan Wisata Gua Napirboi merupakan salah satu site wisata yang baru ditemukan di Raja Ampat tepatnya pada tahun 2018 silam.Â
Kawasan wisata gua sebagaimana yang penulis pernah uraikan pada tulisan sebelumnya menjadi salah satu daya tarik wisata di Raja Ampat karena memiliki pesona stalaktit dan Stalagmit, yang tentunya menjadi refrensi tersendiri bagi dunia pariwisata Indonesia umumnya dan Raja Ampat khususnya.Â
(Baca, "Menyusuri Pesona 'Surga' Â Stalaktit dan Stalagmit di Kawasan Wisata Gua Napirboi,Raja Ampat).
Pada gua yang pertama kali ditemukan Najib, Warga Kampung Saunek, Distrik Waigeo Selatan, Raja Ampat ini terdapat ribuan stalaktik yang mengantung pada dinding gua dalam berbagi ukuran serta stalagmit yang muncul pada dasar-dasar gua.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada para pengunjung dan traveler untuk berhati-hati saat mengunjungi gua yang memiliki beberapa ruangan didalamnya tersebut. Berbagai sumber yang sempat saya baca bahwa proses pembentukan stalaktit dan stalagmit itu umumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun bahan ribuan tahun. Sementara itu, menurut perkiraan sementara umur Gua Napirboi Raja Ampat kurang lebih 10 juta tahun.Â
Artinya bahwa stalaktit dan stalagmit pada gua tersebut ada sejak gua itu terbentuk. Karena itu amat disayangkan jika hanya karena kesenangan dan  ketidak hati-hatian  akan merusak sumber daya wisata yang berperan penting dalam menyokong perekonomian Raja Ampat.
Ada laba-laba dan ular berbisa           Â
Gua Napirboi, Raja Ampat tidak hanya memiliki pesona stalaktit dan stalagmit tetapi juga terdapat beberapa species endemik khas Papua seperti ular dan laba-laba khas Papua. Â
Tim liputan kompas.com, pada awal januari 2019  menemukan ular yang sangat berbisa yang terdapat dalam tersebut. Selain ular, tim dengan reporter Sherly Puspita ini juga menenukan laba-laba hitam berukuran besar dan beracun.
Sementara itu, tim liputan Inews TV yang melakukan liputan geopark nasional Raja Ampat, pada 13 Januari 2019, Â dengan reporter Stevvani Evelin menemukan Ular Sanca Bulan yang berukuran besar.Â
Ular ini merupakan ular khas Papua yang saat ini sudah jarang ditemukan. Â Namun ular ini bukan kategori ular berbisa. Tapi bagaimanapun kita perlu hati-hati karena akan mengusik ekosistemnya.
Karena itu, mari kita menjadi pengunjung yang bijak. Berhati-hati. Jangan merusak ekosistem didalamnya. Dan menjaga kebersihan kawasan wisata dengan tidak membuang sampah sembarangan.Â
Sikap ini harus menjadi pedoman ke tempat mana pun kita berwisata. Tidak saja saat mengunjungi kawasan wisata di Raja Ampat tetapi disemua daerah dan obyek wisata.Â
Terakhir, tulisan ini bukan untuk menakuti-nakuti pengunjung, tetapi supaya kita waspada.Â
Selain itu, kondisi yang gelap dan luas tentu menjadi kendala saat menyusuri keindahan gua tersebut. Karenanya diharapkan untuk membawa penerangan yang cukup dan mengunakan jasa pemandu .
Kawasan Wisata Gua Napirboi merupakan kawasan wisata yang sangat dekat dengan Waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat dengan jarak tempuh kurang lebih 25 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Obyek Wisata ini terletak di wilayah pemerintahan Kampung Saunek, Distrik Waigeo Selatan.
Sebagai salah satu daya tarik wisata di Raja Ampat, pemerintah daerah kini mulai menata system pengelolaannya.