Mohon tunggu...
Perlina Lombu
Perlina Lombu Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya senang memasak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tertawa di Luar, Hancur di Dalam: Perjalanan Sunyi Melawan Kecemasan

10 Juli 2025   14:49 Diperbarui: 11 Juli 2025   13:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: seorang wanita yang cemas. (Sumber: AI).

Kecemasan itu seperti bayangan gelap yang terus mengikuti saya walaupun tak terlihat oleh orang lain, tapi nyata dan menghimpit saya dari dalam.

Selama empat tahun aku hidup berdampingan dengan kekhawatiran yang seolah tak ada habisnya. 

Aku belajar untuk terlihat tegar. Aku tertawa, bercanda, bahkan kadang jadi yang paling ceria di antara teman-teman.

 Tapi ternyata, berpura-pura kuat membuatku lupa satu hal penting: mencari jalan keluar dari zona cemas itu sendiri.

Kehidupan dalam bayang-bayang kecemasan bukan kehidupan yang nyaman. 

Setiap aku melihat orang lain yang tampaknya lebih berhasil, lebih tahu arah hidup, lebih dekat dengan masa depan yang mereka impikan aku merasa kecil dan tersudutkan. 

Aku merasa tertinggal. Langsung saja perasaan itu berubah menjadi tekanan di dada, lalu menjalar jadi tangis diam-diam di pojok kamar.

Malam adalah waktu paling jujur. Saat tidak ada lagi yang bisa dilihat selain diriku sendiri. 

Di sinilah aku sering duduk diam, menarik napas panjang, dan bertanya pada diri sendiri:

Sebenarnya apa sih alasan kamu hidup?

Apa tujuan hidupmu?

Mengapa kamu membiarkan rasa cemas itu mengikatmu begitu lama?

Tapi malam yang sunyi itu juga perlahan mengajarkanku satu hal: bahwa mungkin saat ini aku tidak harus tahu semua jawabannya sekarang. 

Bahwa hidup tidak selalu harus penuh kepastian agar bisa dijalani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun