Mohon tunggu...
Puisi

Perempuan yang Dikirim dari Surga

8 Januari 2018   12:12 Diperbarui: 8 Januari 2018   12:30 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bismillahirrohmanirrohiim

Kutulis ini dengan tidak diliputi perasaan semacam apapun di dalamnya,terkecuali kedamaian yang telah tersemat sebagaimana engkaulah yang menyematkannya.

Masih aku  ingat dulu sebelum titik air yang kau bawa menempel di rerumputan pelataran rumahku

Bukan sebab hujan semalam

Aku tertatih menahan gejolak dalam dada tak ada juntrungnya

Darah nanar menggelegak hingga memuncak dan aku tersesat dalam kealpaan semesta

Aku kehilangan daya tak ada yang memapahnya

Lalu kau datang  ketika itu

Dengan sajak yang menceritakan tentang kepedihan-kepedihan

menggenapi dadaku yang angkuh padahal rapuh

Pada sentuhan sajakmu yang teduh, teretas batas kesunyianku

Betapa manis memancap dadaku merasakannya

hingga melaun memasungku membuahi rindu

seperti katamu

Kaulah memang perempuan itu yang datang

Merabuk kasih tiada repih mengemban cinta yang putih

Mengaliri dadaku begitu jernih

dan mengembalikan aku pada peradaban cinta yang purba

Bagiku, kaulah perempuan yang dikirim dari surga itu

pba.2015

***

Satu puisi indah yang pernah dituliskan untukku, cinta tak akan pernah berubah walau apapun yang telah terjadi. Walau ketiadaan merenggut segala waktu. Cinta tetaplah cinta dan akan selalu sebagai cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun