Saya tentu bertanya mengenai fakta yang sesungguhnya terjadi tentang "terpentalnya" dia dari TVRI apakah benar karena mengeritik ucapan Pak Harto yang mengucapkan akhir "kan" menjadi "ken"? JS Badudu sangat berhati-hati dalam menjawab pertanyaan itu.
"Di luar orang mengembangkan rumor seperti itu, tetapi sesungguhnya tidak demikian," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut. Ia lebih suka ditanya dan menjelaskan mengenai perkembangan Bahasa Indonesia di kalangan anak muda kala itu.
Demikian pula saat JS Badudu menyampaikan pelajaran Bahasa Indonesia di pelatihan jurnalistik khusus untuk menjadi wartawan Harian Kompas, saya coba mengingatkan mengenai peristiwa wawancara saya di rumahnya 8 tahun sebelumnya.
Luar biasa, JS Badudu masih mengingatnya. "Oh, kamu rupanya," katanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI