Mohon tunggu...
Peny Widi Harini
Peny Widi Harini Mohon Tunggu... Freelancer - Writerpreneur of Edwrite Indonesia, Penulis, Motivator Muslimah..

Instagram || • @penywidi Menulislah Untuk Menginspirasi dan memberikan banyak manfaat, Bukan hanya sebatas Untuk Mencari Kepopuleran saja. ❤

Selanjutnya

Tutup

Love

Senja dan Pelangi

11 Maret 2021   02:56 Diperbarui: 11 Maret 2021   02:59 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencintai bukan perihal saling memiliki, melainkan mampu menerima takdir demi kebahagiaan tanpa adanya paksaan. Ada 2 hal didunia ini yang tidak bisa untuk dipaksakan, pertama hati dan kedua adalah takdir. 

Untuk diriku, sudah dikecewakan berkali - kali, tetapi bodohnya kau masih saja tidak bisa membenci. ku pernah mencoba bertahan, meski pada akhirnya semua yang ku pertaruhkan terbuang percuma. 

Mengapa kau masih merindukannya padahal dia sudah lama pergi dan kau juga ingat betul bagaimana cara dia pergi. Terimakasih sudah berencana tentang sebuah ujung jalan yang indah, walaupun akhirnya kita tidak pernah sampai diujung jalan itu. 

Nyatanya yang paling sakit dirasakan bukan saat waktunya berpisah tetapi saat mulai untuk percaya dengan bisa kembalinya masa lalu dan memulai kembali dari awal yang berakhir, sama dengan akhir yang menyakitkan dan ternyata seharusnya memang benar masa lalu hanya cukup untuk dikenang bukan untuk dikembalikan. 

Meskipun kau tlah buat goresan luka dihatiku, aku tak pernah benci kepadamu karna yang ku tahu daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Tak apa, meski aku tahu penantian ini tak pasti, aku akan tetap bertahan di sini seperti janji yang menunggu bukti, seperti batu karang yang tetap kokoh meski dihantam ombak bertubi-tubi dan aku akan tetap sabar, seperti lebah yang menanti kuncup mawar mulai merekah. 

Berkali-kali aku berusaha meyakinkan diri bahwa ambisiku terhadapmu bukan sekedar ilusi dan halusinasi. Meski sebenarnya aku tahu, aku tak seperti angin di musim semi, tak seterang bintang yang selalu kau tatap di malam hari dan aku pun tak seindah bunga mawar yang mekar di waktu senja. 

Kini, aku hanya seorang penikmat rindu yang berharap temu. Tak peduli rindumu untuk siapa, tapi yang harus kau tahu rindu ku hanya untukmu. Namun, ternyata semua berakhir semu aku tak berhak cemburu ketika melihatmu bersama rindu yang baru. Sekarang aku tak lebih dari saksi bisu atas kebahagiaanmu bersamanya.

Aku baik-baik saja, tak peduli seberapa remuknya hatiku namun aku akan tetap tersenyum ketika melihatmu bahagia bersamanya, karena perlu kau tahu bahagiamu adalah bagian dari bahagiaku. 

Terimakasih ... 

Hadirmu telah mengajarkanku arti kesabaran atas cinta yang bertepuk sebelah tangan dan di sini aku mengerti bahwa yang berawal ketidakkenalan bisa berujung pada takut kehilangan. Tugasku sudah selesai, pelangi pun sudah tiba. Tolong jangan lupakan payung, yang melindungimu ketika hujan. 

Rasa kembali ada seolah mengulang rasa yang sama tak bisa diterima oleh akal dan logika, ia nyata wujud dan bahagia kadang ia pun berubah menjadi suka dan lara tapi untuk menjelaskan itu semua sulit rasanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun