Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Menginspirasi untuk menciptakan dunia dengan kata-kata.

Pendidik anak bangsa pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Gorontalo yang gemar membaca segala macam bacaan dan menulis untuk menciptakan dunia dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Jalan Ramadan

31 Maret 2025   16:06 Diperbarui: 31 Maret 2025   16:06 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar seorang pria sedang merenungi Ramadan yang berlalu. Gambar dibuat dengan bantun https://copilot.microsoft.com/

Gorontalo, 1 Syawal, 1446

Untuk Ramadan yang tercinta

Sebulan kita bersama. Aku rela menahan lapar, manahan dahaga, menahan keinginan yang sudah dihalalkan oleh ijab kabul dengan isteriku. Susah payah memang, tapi aku bahagia.

Sebulan kita bersama. Adakan bulan-bulan lainnya, sebelas bulan lainnya, sebelas bulan teman-temanmu, yang selevel denganmu?  Tak ada. Kau diistimewakan Tuhan untuk membersamaiku, mendidik aku bagaimana mengendalikan diri, mengendalikan keinginan-keinginan hedon. Mendidik bagaimana menahan diri dari keinginan-keinginan yang nikmat demi pencapaian yang tinggi. Bagaimana bisa menggapai posisi dekat dengan Tuhan. Bukankah Tuhan tidak makan?  Bukankah Tuhan tidak minum? Tuhan tidak melakukan kegiatan-kegiatan hedonis? Kita mendekati Tuhan dengan mengendalikan keinginan-keinginan itu.

Kau dikirimkan Tuhan kami untuk menjadi rahmat dan berkah. Tuhan menjanjikan balasan berlipatganda untuk setiap kebaikan yang kami lakukan saat bersamamu. Tuhan menjanjikan ampunan dosa-dosa saat memohon ampunan-Nya. Tuhan maha kasih dengan mengutusmu menemani kami beribadah taat kepadanya.

Sebuka kita bersama. Kini kau pergi.  Kau pasti akan datang lagi tahun depan. Tapi tidak kepastian kau akan datang menemuiku lagi. Tao ada kepastian akan membersamaiku lagi. Itulah kesedihan yang teramat besar.

Kuucapkan terima kasih atas segala didikannmu. Atas segala kebersamaan ini. Maafkan bila aku tak bisa sempurna dalam menjalani kebersamaan ini. Terima kasih.

Aku yang merinduimu

Baca juga: Saat Berbuka

Adriansyah Katili

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun