Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Baju Seragam Mas Narno dan Usai Lebaran

14 April 2024   05:33 Diperbarui: 14 April 2024   05:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Koran Kaltim 600x450

Setelah pidato Mas Narno selesai, suasana di lapangan menjadi semakin meriah. Warga desa saling bertegur sapa dan bertukar ucapan selamat lebaran. Beberapa di antara mereka mendekati Mas Narno dan Saju untuk mengucapkan terima kasih atas inspirasi yang mereka berikan.

"Saju, seragam barumu sungguh luar biasa!" ujar Bu Rita, seorang ibu rumah tangga yang juga salah satu tetangga Saju. "Aku benar-benar terkesan dengan kerjamu."

Saju tersenyum penuh rasa bangga. "Terima kasih, Bu Rita. Ini semua berkat bantuan Mas Narno. Tanpa dukungannya, aku tidak akan bisa membuat seragam ini dalam waktu singkat."

Mas Narno mengangguk setuju. "Tetapi yang benar-benar luar biasa adalah semangatmu, Saju. Kamu tidak menyerah meskipun menghadapi kesulitan. Itulah semangat yang seharusnya kita tanamkan dalam diri kita, terutama dalam momen-momen seperti ini."

Beberapa anak muda dari desa itu mendekati mereka sambil tertawa riang. "Mas Narno bolehkah kami bergambar bersama Anda dan Saju?" pinta mereka.

Tak ragu, Mas Narno dan Saju menyetujui permintaan anak-anak itu. Mereka berpose di antara bunga-bunga yang didekorasi dengan indah di lapangan. Fotonya pun menjadi kenangan yang berharga bagi semua orang di desa itu.


Saat senja mulai turun, acara lebaran pun berakhir. Warga desa mulai berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing. Mas Narno dan Saju bersama-sama menyusuri jalanan desa yang kini sudah dipenuhi dengan lampu-lampu hias.

"Terima kasih, Mas Narno," ucap Saju sekali lagi. "Tidak ada kata-kata yang bisa saya ucapkan untuk menyatakan betapa berharganya bantuan dan dukungan Anda."

Mas Narno tersenyum. "Tidak perlu terima kasih, Saju. Kita semua adalah bagian dari satu komunitas, dan saling membantu adalah kewajiban kita. Tetapi ingatlah, semangat gotong royong ini harus tetap hidup setiap hari, bukan hanya saat lebaran."

Saju mengangguk. "Saya akan selalu mengingat itu, Mas Narno."

Dengan perasaan hangat di hati, mereka berdua melanjutkan perjalanan pulang ke rumah masing-masing, membawa dengan mereka kenangan indah dari lebaran yang penuh makna itu. Dan dari hari itu, semangat gotong royong dan kebaikan terus berkembang di desa itu, menjadikannya tempat yang damai dan harmonis bagi semua warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun