Mohon tunggu...
Pemikir Besar
Pemikir Besar Mohon Tunggu... Perenung

Learn from Great Thinkers

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rahasia Bertahan di Tengah Hidup yang Berat

19 Oktober 2025   17:07 Diperbarui: 16 Oktober 2025   09:12 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertahan di Tengah Hidup yang Berat, Sumber Gambar @pemikirbesar

Pernahkah kamu merasa hidup ini terlalu berat? Seperti bangun setiap pagi hanya untuk menghadapi gelombang baru masalah yang tak ada habisnya. Tubuh terasa lelah, pikiran penuh kabut, dan hati bertanya: "Untuk apa semua ini?"

Tapi ada sebuah kebenaran sederhana yang pernah diucapkan Nietzsche:


"He who has a why to live can bear almost any how."


Kalau kamu punya alasan untuk hidup, seberat apa pun jalan yang harus ditempuh, kamu masih bisa bertahan.

Mari kita bedah lebih dalam.

Bayangkan seorang tahanan di kamp konsentrasi, kelaparan, kedinginan, dan kehilangan hampir semua yang dicintainya. Itu kisah nyata Viktor Frankl, seorang psikiater Austria yang kemudian menulis buku terkenal Man's Search for Meaning.


Di tengah penderitaan tak terbayangkan, Frankl menemukan satu hal: orang-orang yang tetap hidup lebih lama bukan yang paling kuat secara fisik, tapi yang masih punya "why" --- alasan untuk bertahan. 

Ada yang ingin bertemu kembali dengan keluarganya. Ada yang masih ingin menyelesaikan sebuah karya. Ada yang sekadar ingin melihat matahari terbit lagi.

Kisah ini bukan hanya tentang kamp konsentrasi. Kita bisa lihat dalam kehidupan sehari-hari:

  • Seorang ibu yang rela begadang setiap malam untuk anaknya.
  • Seorang mahasiswa yang menempuh perjalanan jauh hanya demi menuntut ilmu.
  • Seorang pasien sakit kronis yang tetap bangun tiap pagi karena ingin menemani keluarganya lebih lama.

Mereka semua punya why. Dan "how" yang berat pun jadi bisa dilalui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun