Mohon tunggu...
peby yanti
peby yanti Mohon Tunggu... Auditor - Hmm

Hm

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terima Kasih dan Selamat Tinggal Aku Menyayangi Kalian

26 Februari 2020   23:04 Diperbarui: 26 Februari 2020   23:16 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"ayo masuk, kalian juga harus melihatnya untuk terakhir kali"
Namjoon membuka pintu ruangan jimin. Namun apa yang mereka lihat di sana membuat mereka semua tercengang, kaget, tidak percaya, dan juga bahagia bercampur menjadi satu

"selamat pagi semua"
Jungkook sedang tersenyum sangat manis sambil mencoba berdiri dengan berpegangan pada tepi ranjang.
Semua yang ada di situ hanya bisa mematung ditempat, menatap tidak percaya. Jungkook yang semalam masih dalam keadaan koma sekarang sedang tersenyum di hadapan mereka.
Semua orang masih dalam posisi mereka mematung tidak percaya, hingga akhirnya Seokjin berlari dan membantu Jungkook dan mendudukannya di ranjang kembali.
"terimakasih hyung. Berapa lama aku tertidur?"
"Jungkookie" Jimin mendekat dan memeluk Jungkook dengan sangat erat. Jungkook pun membalas pelukan sang kaka dengan tak kalah erat.
"jangan menangis hyung aku tidak suka melihat hyung menangis seperti ini. "
"kau sudah sadar saeng. Terimaksih Tuhan" Jimin menangis sambil tak henti mengucapkan syukur atas sadarnya Jungkook kembali.
"dasar anak nakal. Mengapa kau tidur lama sekali huh?" Minyu pun datang memeluk Jungkook dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
"maafkan aku Gyu-ah. Apa kau merindukan aku hm? " jungkook malah menggoda Mingyu di situasi seperti ini.
Pagi ini Jungkook makan dengan sangat baik. Bahkan Jungkook menghabiskan seluruh makanan yang di bawakan oleh sang kaka. Padahal sang kaka memasak untuk 4 orang.
"apakah tidur sebulan membuat dirimu kelaparan kook? " Mingyu memperhatikan Jungkook yang masih sibuk dengan makanannya
"hm sangat lapar. Apa kau mau?" Jungkook menyodorkan satu sendok penuh kepada Mingyu
"tidak untukmu saja. Melihatmu makan saja sudah membuatku kenyang"

Namjoon sudah berulang kali memeriksa laporan kesehatan Jungkook. Namun hasilnya tidak berubah. Masih sama seperti kemarin kemarin. Ada apa dengan anak itu sebenarnya?
Jungkook bahkan bisa berjalan walaupun dengan tertatih tatih. Dan porsi makannya juga sangat banyak, biasanya anak itu hanya bisa memakan satu sampai lima suap saja itu pun dimuntahkan lagi.
Namjoon bukannya tidak bersyukur melihat Jungkook yang sudah di anggap sebagai adiknya sendiri terlihat baik baik saja sekarang. Namun ini hanya terlalu janggal bagi Namjoon. Apakah inin yang di sebut dengan keajaiban?

Masih di hari yang sama, Jungkook, Jimin, dan, Mingyu. Ketiganya sekarang sedang tertawa terpingkal pingkal karena lelucon yang di lontarkan oleh Mingyu. Seokjin melihat interaksi ketignya dari sofa. Betapa bahaginya ia melihat adik kecilnya bisa tertawa begitu lepas hari ini.
Seluruh alat yang ada dibadan Jungkook pun sudah di lepas hanya sisa selang yang masih berada di hidungnya. Jungkook masih membutuhkan itu untuk bernafas.
"hyung ayo kita berkemah"Jungkook sudah turun dari kasurnya dan duduk di samping Seokjin. Meninggalkan Jimin dan Mingyu yang masih berada di atas kasur.
Seokjin mengernyit "berkemah? Tapi kau belum pulih kook tunggu hingga kau pulih oke"
"ayolah hyung hanya hari ini saja, aku sudah lama tidak berkemah dengan kalian. Lagian berkemahnya tidak akan jauh, kita akan berkemah di taman belakang rumah sakit. Kalau hyung takut aka terjadi apa apa dengan ku kita ajak saja Namjoon-ie hyung"
" baiklah baiklah kita akan berkemah tapi hanya kemah biasa dan tidak macam macam oke"

Hari sudah malam Seokjin menuruti kemauan Jungkook untuk berkemah. Jungkook menghabiskan makan malamnya di temani oleh Seokjin, Jimin, Mingyu, dan juga Namjoon. Setelah selesai dengan acara makan malam kini mereka sedang duduk di taman dengan melingkari api unggun. Sungguh malam yang indah.
"hyung terimakasih sudah mengabulkan permintaan ku aku sangat menyangi mu hyung."
"sama sama saeng apapun untuk mu"
Semua sekarang sedang dalam fikirannya masing masing sambil melihat bintang yang bertaburan di langit.
"Seokjin hyung dan Jimin-ie hyung terimakasih untuk hari ini. Terimaksih sudah ada di sisi ku selama aku sakit. Terimakasih sudah mau merawat ku selama ini. Aku sangat bahagia memiliki kalian di hidupku. Setelah Ibu dan Ayah meninggal kalian yang selalu menjagaku. Meskipun sikap kalian yang cuek kepada ku tapi aku tahu bahwa kalain tetap menyayangiku sebagai Kookie kalian. Meskipun waktu bersama kita hanya sebentar aku sangat senang. Aku sangat senang hingga aku merasa ini hanyalah mimpi dan aku tidak ingin bangun dari tidur ini. Seokjin-ie hyung jangan pulang terlalu larut malam dan melupakan kesahatan dirimu sendiri. Jangan terlalu sibuk dengan urusan kantor juga sesekali liburlah dan nikmati waktu mu tanpa urusan kantor hm. Sering seringlah masak kau tahu masakanmu itu sangat enak jika kau ingin tahu. Jimin-ie hyung jangan pulang larut juga apalagi dengan keadaan mabuk aku sangat tidak suka. Jangan memikirkan lagi tentang Hyeri noona. Jangan ikuti pergaulan yang salah arachi. Sering seringlah tersenyum dan tertawa seperti tadi itu akan membuatmu tampak lebih ganteng, ya walaupun kau akan kalah jika bersanding dengan ku hahahaha. Jangan terlalu sering membantah ucapan Seokjin hyung. Baiklah baiklah nanti. Kalian adalah hyung terbaik yang ku punya"
"Mingyu-ah terimakasih sudah mau menjadi teman ku. Terimakasih sudah selalu ada di sisiku dan menjagaku. Terimakasih sudah selalu mendengar semua curhatanku selama ini hehe. Semoga kau makin rajin, jangan lagi menyalin pekerjaan orang lain sesekali kerjakan sendiri. Makan yang teratur dan jangan terlalu lama berada di bawah sinar matahari kulitmu akan terbakar nanti haha. Bertemanlah dengan yang lain juga. Jangan bersikap dingin kepada orang lain itu akan membuat orang takut kepadamu."
"Namjoon-ie hyung terimakasih sudah merawat ku dari penyakit sialan ini. Terimakasih sudah memberiku kasih sayang layaknya kakak."

Entah kenapa Jungkook mengucapkan itu tiba tiba dan membuat atmosfer disana berubah. Semua terlihat termenung dan memikirkan apa yang baru saja diucapkan oleh Jungkook. Mereka hanya bisa berfikir positif. Mereka berharap bahwa itu bukanlah kata kata terakhir yang akan di ucapkan oleh jungkook.
"hyung aku sudah mengantuk"
"eoh ini baru jam 8 dan kau suda mau tidur?"
"hmm aku lelah hyung mungkin karena aku terlalu banyak bicara tadi"
"baiklah tidurlah. Semoga mimpimu indah" Seokjin menyelimuti Jungkook dengan perasaan yang kalut. Ia masih memikirkan apa yang baru saja Jungkook katakan. Dan ia harap Jungkook akan bangun keesokan harinya dan yang tadi diucapkan oleh Jungkook hanya bualan saja.
"aku menyayangi kalain semua. Terimakaih sudah hadir dalam hidupku. Selamat tinggal aku harap kalian tidak akan menangisi kepergianku dalam waktu yang sangat lama."

Semua seperti sudah di rencanakan. Senyumannya, tawanya, kebersamaan mereka seperti sudah di rencanakan dengan sangat sengaja.

Keesokan harinya saat Namjoon masuk untuk mengecek keadaan Jungkook seperti biasa, Namjoon kelaur dengan air mata di pipinya. Kemudia Namjoon menggeleng lirih sambil memeluk Seokjin dan mengucapkan kata maaf.

Mingyu sudah menangis histeris di sana sementara Jimin jatuh terduduk dengan pandangan kosong.

Seokjin dan Jimin memasuki kamar Jungkook, memeluk tubuh sang adik untuk terakhir kali dan menghujami kecupan bertubi tubi di sana. Menggenggam tangnya meski hanya dingin yang dapat mereka rasakan.

Hari ini perjalan dan perjuangan Jungkook telah selesai. Park Jungkook telah berpulang ke pelukan Tuhan. Meninggalkan duka bagi mereka yang sangat menyayanginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun