Mohon tunggu...
peby yanti
peby yanti Mohon Tunggu... Auditor - Hmm

Hm

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terima Kasih dan Selamat Tinggal Aku Menyayangi Kalian

26 Februari 2020   23:04 Diperbarui: 26 Februari 2020   23:16 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sebenarnya kemana jungkook pergi. Kenapa ia tidak memberitahu semua orang kemana ia akan pergi. Ketika jin tengah nergulat dengan fikirannya sendiri tiba tiba jungkook pulang.

"ya jungkook kau darimana saha huh? "
"ahh itu aku habis dari rumah mingyu ka"
"sudah berani berbohong hm? Tadi pagi mingyu datang ke sini dan menanyakan dirimu"
"Terkutuklah kau mingyu kenapa kau harus datang ke rumahku segala sih. Aish alasan apa lagi yang harus kukatakan kepada ka seokjin" monolog jungkook
"ya jungkook kenapa kau tidak menjawab huh? Kau dari mana saja seminggu ini"
"ah itu kak aku sebenarnya memang ke rumah mingyu namun dijalan aku bertemu dengan paman jung jadi aku pergi ke rumah paman jung iya paman jung"
"benarkah? Baiklah kalau begitu"

Huh untung saja ka seokjin mempercayai alasanku. Maafkan aku ka aku sudah berbohong mana mungkin aku mengatakan bahwa aku sedang ada di rumah sakit selama seminggu ini itu tidak akan mengubah apa pun kan

Setelah acara jungkook memghilang kini semua sudah kembali normal. Tapi hanya keadaanya saja yang kembali normal kehidupan jungkook tidak ada yang berunah sedikit pun. Saat ini jungkook sedang ada di rumah karena sekolah sedang mengadakan rapat dan semua siswa di liburkan. Dan bertepatan saat ini jimin dan seokjin sedang ada di rumah. Jungkook sebenarnya ingin sekali keluar kamar dan mengobrol kepada kedua kakaknya tapi ia takut jika ia keluar kamar ia akan membuat mood kedua kakaknya buruk. Setelah jungkook bergelut dengan fikirannya sendiri akhirnya jungkook memilih untuk keluar kamar dan pergi ke dapur untuk mengabil makanan karena cacing di dalam perut jungkook sudah meminta untuk di beri makan. Tetapi saat ia hendak mengambil piring penyakit itu datang lagi. Dan tanpa di aba aba jungkook sudah jatuh pingsan dengan darah mengucur dari hidungnya dan tangannya yang terkena pecahan kaca.

"ASTAGA JUNGKOOK! JUNGKOOK BANGUN HEI KAMU KENANAPA DIK? "
"astaga ke kanapa kau berteriak di pagi hari" tanya jimin yang terkejut mendengar sang kaka berteriak
"Jim tolong ambil kunci mobil sekarang CEPAT! "
"memang kena..... Astaga jungkook ada apa dengan jungkook ka? "
"aku mohon jangan banyak bertanya dulu. Sekarang cepat ambil kunci mobil dan berangkat ke rumah sakit"

Setelah sampai di rumah sakit jungkook langsung di bawa ke UGD dan segera di periksa oleh dokter. Beberapa menit kemudian dokter lalu keluar

"apakah ada keluarga dari Park Jungkook"
"saya dok saya kakaknya. Ada apa dengan jungkook dok. Apa dia baik baik saja? "
"mari kita bicarakan di ruangan saya"
"Jimin tolong jaga jungkook sebentar kaka akan ke ruang dokter dulu"

Setelah sampai di ruangan Namjoon, Namjoon lalu memberitahukan tentang kondisi jungkook

"apakah jungkook meminum obatnya dengan rutin? "
"obat? Saya tidak pernah melihat jungkook meminum obat."
"kangker yang di derita jungkook sudah menyebar ke seluruh tubuh jungkook. Saya sudah mencoba untuk membujuk dia melakukan kemoterapi dan operasi namun jungkook selalu menolak. Bahkan sahabatnya sendiri pun ia tidak mau mendengarkan. "
"apakah ada cara agar jungkook bisa kembali pulih dok? Tolong lakukan sesuatu untuk adik saya dok."
"satu satunya cara adalah hanya melakuka operasi. Namun persentase keberhasilan dari operasi ini hanya 10% karena kangker yang di derita oleh jungkook sudah menyebar luas ke seluruh tubuhnya"
"lakukan dok saya mohon selamatkan adik saya dok. Saya ingin memberitahunya sesuatu."
"baiklah saya akan mempersiapkan operasi"

Satu bulan kemudian, keadaan jungkook masih sama seperti hari hari sebelumnya. Tidak ada kemajuan sama sekali. Namjoon juga sudah mengusulkan untuk melepas alat bantu yang ada di badan Jungkook namun Jimin menolaknya dengan alasan Jungkook akan bangun sebentar lagi. Namun sudah sebulan lebih Jungkook tidak bangun bangun.
"dia sudah sangat berjuang Joon-ah. Aku tidak akan menahannya lagi. Jika dengan kepergiannya bisa membebaskannya dari rasa sakit yang di deritanya selama ini,aku akan membebaskannya." Seokjin menunduk dalam. Sangat sulit sebenarnya melepaskan adik kecil yang sangat di sayanginya. Namun Seokjin sadar bahwa sekarang ia tidak boleh bersikap egois. Jika ia menahan Jungkook sama saja dengan ia semakin menyiksa Jungkook. Maka Seokjin memutuskan untuk melepaskan Jungkook pergi ke tempat yang lebih baik. Tempat dimana Jungkook tidak akan merasakan sakit lagi.
"baiklah Jin, kau sudah memutuskan kita akan melepas alat bantu Jungkook besok pagi."

Pagi ini semua orang berusaha menguatkan perasaan mereka masing masing. Pagi ini mereka akan melepaskan orang yang sangat berharga dan sangat mereka cintai Park Jungkook.
Hingga kemudian Namjoon datang dengan Seokjin. Seokjin memeluk Jimin terlebih dahulu "ikhlaskan Jungkook Jim, biarkan Jungkook bahagia, jika kita menahannya semakin lama itu akan menyakitkan bagi Jungkook hm." Jimin hanya mengangguk diiringi dengan isakan yang keluar dari mulutnya. Seokjin mengelus punggung Jimin. Seokjin juga sebenarnya sangat hancur sekarang jika ia bisa memilih ia ingin sekali melihat Jungkook sadar, jika ia boleh egois ia ingin sekali manrik ucapannya semalam tentang melepas alat bantu Jungkook, namun sadar jika ia tidak boleh egois ia sudah mengambil keputusan. Ini juga demi kebaikan Jungkook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun