Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini November Kita

18 November 2016   13:30 Diperbarui: 20 November 2016   19:19 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar ;http://www.bekasiurbancity.com/wp-content/uploads/2015/11/Ide-Kencan-Romantis-Saat-Musim-Hujan.jpg"][/caption]

ini tentang november, dek...
ketika putaran bumi tak mengenal jeda
pun tak mengenal kasihan pada airmata tumpah
dijadikannya satu dengan hujan
tercurah bagai amarah langit pada bumi

ini tentang november, dek...
kemarahan dan kebohongan hanya peran sesaat
ia meniru musim yang tak pernah kekal
atau berkaca dari jarum jam saat tiba di tiap titik penanda waktu
ada masa panen, atau hanya waktu berdentang
karena itu, biarkan semua apa adanya

ini tentang november kita, dek...
tak usah resah dengan musim
tak usah menunggu musim berganti
ia akan datang dan pergi

sekarang mari kita melangkah
gayutkan lenganmu di lenganku
dan tanganku melingkar nakal di pinggulmu
jangan ragu tempelkan dadamu di tepi dadaku
karena november ini pun tetap milik kita
kuyakinkan kau untuk itu

digemuruh hujan november ini
kau dengar degup-degup jantungku
tetap sama untukmu seperti musim-musim lalu !

----
Peb/18/11/2016

Fiksi ini ditulis untuk even internal RTC #HujanNovemberRTC 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun