Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Jangan Malu Meniru Mancini Memanggil Mario Balotelli

6 Maret 2022   21:32 Diperbarui: 6 Maret 2022   22:03 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar kompas.com

Dunia sepakbola dikejutkan keputusan aneh dan berani pelatih timnas Italia,  Roberto Mancini. Pasalnya, dia memasukkan Mario Balotellli ke dalam skuat Timnas Italia. 

Keputusan Mancini itu bukan tanpa pertimbangan. Selain itu ada "Feeling Engineering" yang kuat dalam diri coach Mancini.

Balotelli bukanlah pemain yang disukai publik Italia,  karena tempramental di dalam di luar lapangan, serta sering merusak suasana tim. Sejak 2018 Balotelli tak pernah lagi masuk timnas Italia, bahkan klub-klub liga Italia pun enggan mengontraknya.

Mancini sudah melakukan mapping tahapan-tahapan permasalahan beserta skenario pemecahan masalah.  Hal pertama terkait Ballotelli secara pribadi. Hal kedua, pengaruh negatif-positif kehadiran Balotelli terhadap para pemain serta para official di dalam tim. 

Semua itu merupakan kartu AS yang hanya diketahui Mancini saja, tanpa harus menciptakan rahasia. Bukankah seorang pelatih memiliki hak Preogratif?

Hal yang dilakukan Mancini mirip dilakukan pelatih Timnas Italia Enzo Bearzot era tahun 1982. Saat Italia krisis kepercayaan terhadap sejumlah pemain menyerang. 

Dengan berani, Beazort memanggil Paolo Rossi yang sempat "dihilangkan" dari peredaran sepakbola nasional Italia selama 2 tahun karena mendapatkan sangsi setelah terbukti terlibat skandal judi "totonero" sepakbola Liga Italia yang menghebohkan pada masa itu.  

Secara personal, Paolo Rossi merupakan orang yang tidak disukai teman-teman dalam tim. Sifat Rossi yang tempramental dan sering mengeluarkan pernyataan keras yang bikin tidak nyaman suasana timnas dan sepakbola Italia.

Sementara saat itu ada dua pemain Italia yang sedang bagus-bagusnya, yakni Daniele Massaro dan Bruno Conte yang sedang atif dan tengah berada di top performa mereka di Liga Italia. Namun Bearzot justru memilih Rossi sebagai bomber utama walau telah lama absen dari lapangan hijau.

Beazoert tidak salah memilih, terbukti Paolo Rossi bermain cemerlang dalam piala Dunia tahun 1982. Rossi jadi pemain kunci keberhasilan Italia meraih tropi Piala Dunia 1982. Tak hanya itu, Rossi juga menjadi pencetak gol terbanyak!

Timnas Indonesia saat ini krisis penyerang. Namun herannya, Shin Tae-yong justru bernafsu menaturalisasi pemain luar negeri berdarah Indonesia yang posisinya pemain bertahan. Sejumlah pemain bertahan sudah dalam bidikan dan hampir pasti bergabung dalam skuat Timnas Indonesia.

Shin Tae-yong justru tak melirik pemain nasional yang sedang moncer sebagai pencetak gol seperti Ilija "Spaso" Spasojevic asal klub Liga 1 Bali United. Gaya pemain ini fighter dengan kemampuan fisik dan duel udara yang bagus. Shin Tae-yong tidak suka Spaso karena jarang jemput bola ke bawah. Selain Spaso, pemain lain masih bagus adalah Boaz Sollosa.

Produktivitas gol yang minim dari penyerang murni Timnas Indonesia saat ini tidak membuat Shin Tae-yong tergerak memanggil mereka. Soal like and dislike STY pada si Pemain jadi persoalan. Harusnya, STY bisa meniru Mancini dan Bearzot demi prestasi Timnas. Jangan malu meniru demi kebaikan. Kalau saat aku tidak malu, aku sih rapopo.

---- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun