Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kehebatan Mas Menteri Nadiem "Langkahi" Para Profesor Doktor

30 April 2021   01:01 Diperbarui: 1 Mei 2021   07:58 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Menteri Nadiem Makarim, sumber gambar: kompas.com

 

Nadiem Makarim bukan seorang akademisi dan tidak bergelar Profesor Doktor, tapi bisa jadi Mendikbud-Ristek. Lalu, apa kehebatan seorang Nadiem? 

Nadiem Makarim yang setelah masuk kabinet Jokowi dipanggil Mas Menteri dipilih jadi Mendikbud-Ristek. Tidak ada yang salah secara hukum, karena penunjukan menteri oleh presiden merupakan hal prerogatif presiden yang dilindungi undang-undang. Siapapun dengan latar pendidikan apapun, sepanjang tidak tersangkut hukum bisa dipilih presiden untuk jadi menteri bila dipandang mampu.

Soal siapa yang "mampu" jadi menteri pada suatu kementerian tertentu di mata presiden bisa mengesampingkan latar belakang pendidikan menteri tersebut. Mampu bagi presiden bukan semata latar belakang ilmu tertentu dan strata pendidikan tertinggi yang terkait langsung dengan bidang kementerian, namun lebih dari itu, yakni bersifat multi dimensional. Cara pandang presiden tersebut yang seringkali sulit dipahami orang awam, bahkan para ilmuwan atau pakar.

Periode pemerintahan Jokowi yang pertama Susi Pudjiastuti dipilih jadi Menteri Kelautan dan Perikanan walau latar belakang pendidikannya "cuma" lulusan SMP. Sementara di Indonesia ini banyak orang bergelar Profesor Doktor bidang perikanan dan kelautan yang secara legal formal diakui kepakarannya di bidang tersebut.

Demikian juga sekarang menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin bukan berlatar belakang pendidikan kesehatan. Beliau "cuma" sarjana fisika nuklir, yang justru lebih banyak berkarier dalam bidang keuangan, perbankan  dan BUMN. Padahal bidang kesehatan termasuk bidang sangat teknis atau khusus, dan di ranah tersebut banyak orang bergelar Profesor Doktor dan Dokter yang diakui kepakaran ilmunya dalam bidang kesehatan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) termasuk bidang bersifat teknis. Banyak pakar pendidikan dan kebudayaan serta ahli dalam riset dan teknologi yang bergelar profesor doktor di bidangnya.

Pada masa pemerintahan presiden-presiden sebelumnya, posisi Mendikbud hampir pasti dijabat orang bergelar profesor doktor dan aktif sebagai akademisi bidang pendidikan dan kebudayaan, yang artinya secara de facto dan de jure dianggap mampu jadi menteri. Bidang tersebut sarat permasalahan, khususnya pembangunan karakter bangsa dan sumber daya manusia Indonesia. Namun dalam pemerintahan presiden Jokowi, justru Nadiem Makarim yang bukan akademisi bergelar profesor doktor jadi menterinya.

Seorang Nadiem Makarim bukan politikus partai dan bukan titipan partai politik---yang seringkali unsur "kemampuan teknis" bukan merupakan faktor utama, melainkan keterjagaan "stabilitas politik pemerintahan".

Nadiem Makariem, sumber gambar: kompas kom
Nadiem Makariem, sumber gambar: kompas kom
Nadiem Makarim seorang independen dan berprestasi dalam bidangnya, yakni  bisnis startup yang sudah level decacorn. Bisnis ini erat kaitannya dengan teknologi terkini, dan pengembangannya sarat aktivitas riset. Cakupan bisnis tersebut multi jasa/pelayanan dan bersifat internasional atau lintas negara yang melibatkan banyak mitra-tenaga kerja dan putaran uang yang besar. 

Citra yang melekat padanya adalah orang muda yang berprestasi dalam inovasi bisnis dan  teknologi, sehingga menjadi inspirasi banyak orang muda di negeri ini. Selain itu, sosoknya sebagai Mas Menteri sangat  familiar di kalangan anak sekolah, guru dan stake holder bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Ketika pertama kali dipilih jadi menteri, banyak orang mempertanyakan aktivitas dan pengalaman Nadiem Makarim dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Nadiem  Makarim tidak pernah secara khusus bergerak di kedua bidang tersebut. Kemampuannya jadi Mendikbud pun diragukan. Tak heran ketika beberapa kali isu reshuffle kabinet bergulir, Mas Menteri Nadiem Makarim termasuk dalam gosip-gosip politik sebagai salah satu menteri yang akan diganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun