Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Matahari di Bawah Daun

16 Desember 2018   14:40 Diperbarui: 16 Desember 2018   14:46 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pxhere.com

Usai memberi pagi, matahari berdiam di bawah daun. Ditemuinya tetes embun yang bergantung manja. Lalu mereka bercengkrama bagai teman lama.

Kau mungkin tak percaya. Tapi bila di suatu waktu kau melihatnya. Kau akan ingat. Telah kutuliskan di hari ini, bukan hanya tentang mereka, namun juga  sebuah keabadian.
---
Peb16/12/2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun