Mohon tunggu...
Purba Sari
Purba Sari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

penimat cerpen dan novel www.shespebe.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendaki Senja

10 Oktober 2018   11:34 Diperbarui: 10 Oktober 2018   11:37 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dok.pribadi (sebagai ilustrasi)

***


"Cerita yang sangat luar biasa. Jadi ini pendakian pertama Bapak?" Agil tak kuasa menahan air mata yang menetes saat mendengarkan cerita Akar. Tentang dia dan istrinya.
"Ya, ini adalah pendakian pertama saya. Tahun ini usia saya menginjak 63 tahun. Tenaga saya sudah jauh berbeda dengan kalian." Akar tertawa. "Untung saja kalian tidak mundur dengan rekan mendaki kakek-kakek seperti saya."
"Bapak sudah berhasil mewujudkan impian istri Bapak" Agil menatap partner pendakiannya kali ini. Wajah itu masih terlihat tampan meskipun sudah keriput, rambut itu masih berbelah rapi walau sudah sepenuhnya memutih. "Lihat, itulah sunrise tercantik dari Ranukumbolo" lanjut Agil.
Lentera tidak berbohong, bukan, Ranja yang tidak lain adalah anaknya lah yang tidak berbohong. Dulu Ranja pernah mengajaknya naik gunung, tapi ditolak mentah-mentah oleh Akar.
Matahari terbit di gunung seperti ini benar-benar indah. Akar akan menceritakan semuanya pada Lentera tanpa ada yang tertinggal satupun.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun