Mohon tunggu...
Paulus Tegar Setiadi
Paulus Tegar Setiadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis untuk belajar

Menulis untuk rekreasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kisah Perjuangan Sang Juang

25 April 2019   20:42 Diperbarui: 25 April 2019   20:51 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juang Astrajingga adalah seorang pria yang terlahir dari seorang ayah yang mendapat cap "ekstapol". Dalam novel ini menceritakan perjuangan Juang yang mendapat tekanan batin dari status ayahnya.

Juang adalaah seorang sarjana informatika yang berkarir sebagai seorang jurnalis dan petualang. Gaya yang kumal dan berantakan ini, pernah menjadi seorang petualang yang lompat dari satu pelukan ke pelukan yang lain.

Bandung,September 2011 Juang sedang berjalan mencari bukuu yang konon sangat langka untuk dijumpai. Brukk!! Juang menabrak seorang gadis yang sedang membawa buku, mereka saling bertatapan dan gadis itu telah membuat jagatnya sejanak berhenti.

Dalam kesempatan tugas jurnalistik tentang Shinta Aksara, seorang sinden yang pernah mengharumkan nama bangsa di mancanegara, tapi pernah dilupakan negrinya sendiri. Juang heran dengan konspirasi alam semesta yang kembali mempertemukan gadis yang pernah ditabraknya saat mencari buku. Ana Tidae ternyata adalah anak dari sinden yang akan menjadi narasumber Juang untuk melengkapi data Shinta Aksara.

Berawalan dari tabrakan, pengalaman naik bianglala, dan mendaki Gunung Slamet, menjadikan alam semesta Juang semakin indah. Seakan-akan Juang terlahir kembali dalam alam semesta yang baru.

Kisah cintanya tidak pernah terduga.Ana harus merelakan Juang yang melakukan tugas ke Papua untuk mencari sejarah Papua dan Ana yang harus beerjuang untuk menahan penyakit pada tubuhnya.

Sebuah kejutan yang tidak pernah dipikirkan bagi Ana yang diberi oleh Juang. Sebuah rumah yang akan menjadi tempat mereka membangun rumah tangga. Juang tidak dapat berjanji untuk hidup berdua bersama Ana untuk selamanya. Tetapi, Juang berjanji akan menemani dia sampai maut memisahkan mereka berdua.

Seperti apakah warna cinta? Apakah merah muda mewakili sekahannya, ataukah kelabu mewakili pecahannya?

  • Kelebihaan buku
    •    Novel ini ditulis oleh penulis dengan gaya bahasa seperti puisi yang mngandung makna yang tersirat. Penggunaan gaya penulisan seperti ini membuat pembaca semakin tertarik dan terkesan menyentuh saat membaca novel ini. Walau menggunakan unsur bahasa seperti puisi, isi dan jalan cerita novel ini mudah dimengerti olleh pembaca. Alur cerita juga sulit untuk ditebak, sehingga pembaca tidak menduga akhir dari cerita novel ini.
  • Kekurangan Buku
    • Kekurangan dari buku ini terdapat pada puisi yang selalu ditulis pada setiap akhir bagian novel. Dimana puisi yang dituliiskan tidak diberikan judul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun