Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bocoran Denny Indrayana Tidak Valid, MK Putuskan Pemilu Terbuka

15 Juni 2023   14:32 Diperbarui: 15 Juni 2023   14:35 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intervensi jalanan dengan demo berjilid-jilid, nggerudug pengadilan, kalau kini ya viral atau pembentukan opini publik sangat mengerikan. Produk hukum bisa kalah karena tekanan massa yang belum tentu sepenuhnya tepat, benar, dan dibutuhkan bangsa dan negara.

Kedua. MK memutuskan sesuai dengan data dan dalil hukum. Nah, apa yang Denny Indrayana nyatakan adalah kebohongan publik dengan menyatakan bahwa ia telah mendapatkan bocoran. Lagi-lagi bocoran menjadi andalan mereka, Demokrat dalam banyak peristiwa. Mengerikan, bagaimana elit negara, mau memimpin dan mengatur negara namun suka bocoran yang dibocorkan lagi.

Hasil yang faktual bertolak belakang  dengan pernyataan Denny Indrayana ini juga ada dua hal besar yang perlu dicermati, jangan dianggap sepele dan sederhana.

Satu. Meskipun tidak yakin MK memutuskan soal pemilu tetap tertutup ini sudah sesuai dengan peraturan bukan sekadar opini dan asumsi parpol, suka atau tidak sudah diputuskan. Artinya, Denny Indrayana sudah menyebarkan kebohongan. Implikasinya adalah  hakim bisa juga ketakutan sehingga memutuskan sesuai dengan apa yang Denny Indrayana kehendaki bersama parpolnya tentu saja.

Dua. Apakah akan ada tindakan hukum untuk Denny Indrayana atas pemberitaan bohong. Pasti tidak, karena pasti menggunakan dalih bla...bla...bla.. dan seterusnya. Hal ini akan berbeda jika yang mengatakan orang biasa, masyarakat awam. Atau kelompok yang berseberangan, akan ada upaya membawa ke meja hukum dan dibui.

Miris jika melihat elit menebarkan kebohongan dengan sangat yakin dan tidak ada keraguan sedikitpun seperti ini.      Politik adalah  ranah yang berbeda. Hukum pun demikian, jika keduanya dicampur aduk, ya keadaan menjadi runyam.

Mengapa negara susah maju seperti ini?

Campur aduk penyelesaiaan hukum dengan uang dan politik. Kepastian hukum tidak ada. Itu yang memainkan justru elit negeri ini. Bagaimana jelas-jelas melanggar hukum dicarikan pasal dan cara untuk lepas dari jerat hukum.

Kasus hukum dan politik saling silang sehingga negara tidak maju-maju. Maling karena kolega dibela mati-matian dan dianggap sebagai pahlawan.  Mereka getol banget jika bicara kekuasaan, namun memberantas maling diam seribu bahasa.

Pembangunan rumah ibadah yang dipersulit pada diam, malah Menag yang akan membantu dibantau juga diam saja. Ketika menyangkut kekuasaan, langsung semua melibatkan diri.

RUU Penyitaan Aset juga semua diam. Karena menyiapkan tiang gantungan untuk para elit yang sudah terbiasa main mata dengan uang dan materi. Mereka enggak digantung dengan pisau yang mereka asah sendiri. Apa artinya? Bahwa mereka sudah tahu bahwa di sanalah sumber kejahatan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun