Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Ma, Ade Anakmu, Bukan Anak Tetangga

20 Juli 2020   18:32 Diperbarui: 20 Juli 2020   18:24 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

'Spontan saja kakak kelas itu Ade jotos dan kebetulan pas mulutnya. Lima gigi langsung patah. Dan mereka tidak terima melapor ke polisi. Ade mana takut, wong tidak salah kog. Posisi kami benar, membela diri. Eh Bapak dan Ibu tidak terima karena masuk media karena berkelahi...." katanya sambil menghembuskan nafas. Lega.

"Sudah, saya keluar dari rumah, dan Ade berjanji tidak akan pernah menjadi anak orang tua model demikian. Mereka hanya  bisa bicara indah, tetapi nol dalam kenyataannya. Ade justru melakukan apa yang mereka nasihatkan..." katanya dengan penuh bangga.

"Ibu, undangan itu saya persembahkan kepada Ibu, karena Ibulah yang mendidik Ade untuk bisa menjadi manusia yang berguna. Manusia yang tidak semata bisa hidup dan mencari uang, namun bermakna bagi sesama..." katanya sambil berkaca-kaca.

Membangun jaringan anak jalanan, anak-anak telantar, dan anak-anak putus sekolah. Saya tidak bisa membayangkan anak kelas terakhir SMP bisa melakukan itu semua. Kapan-kapan saya mau menanyakan hal itu, tidak mau merusak momen yang ia miliki. Kasihan, kesepian sekian lamanya.

Orang tuanya yang melihatnya sering tampil di televisi pernah mendatangi dan mengungkapkan sesalnya, dan memohon maaf. Ade mengatakan tidak ada yang perlu dimaafkan karena bukan kesalahan, atau dosa dari mereka. Namun mereka keliru di dalam memaknai hidup dan Ade merasa hidupnya jauh lebih tepat tanpa kedua orang tuanya.

"Ibu pasti bertanya-tanya ya, bagaimana Ade bisa seperti sekarang?" aku mengangguk.

"Besok semua terjawab, dalam undangan untuk Ibu, Ade tidak menyantumkan kalau ada launching buku. Itu karya Ade dan perjuangan Ade di dalam membantu teman-teman Ade. Persembahan istimewa untuk Ibu Ade. Maaf tanpa konfirmasi kalau Ibu saya jadikan Ibu Ade....." kalimatnya tidak selesai karena berurai air mata.

Terima kasih dan Salam

Susy Haryawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun