Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jatuh

12 April 2022   19:44 Diperbarui: 12 April 2022   19:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : momhtroso.com

Gugur tak bergerak

Helaian daun meratap berserak 

Melaju terhalang terhempas 

Melayang pergi takut terlepas 



Memang semuanya candu 

Bagai daun ranum tak berani dipetik 

Ranting-ranting menari sendu 

Dimana gugurnya bunga-bunga yang cantik 


Akar menggelayut tak berani jatuh 

Akar terpendam membawa dendam 

Membelai awan yang tak dapat disentuh 

Mendidih panas masih belum padam 


Mengapa kuncup daun tertelungkup 

Apa memang klorofilnya tak pernah cukup 

Sudah cukup dengan jatuh yang kini telah terjatuh 

Sudah tempatmu bertumbuh telah runtuh 

Jaksel, 12 April 2022 

Salam, 

Sri Patmi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun