Mohon tunggu...
Santo Oi
Santo Oi Mohon Tunggu... profesional -

Aku adalah kopi , pahit atau manis terserah caramu meracik, dan terserah kau tempatkan aku dimana selayak anganmu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku adalah kopi

25 Juli 2015   00:36 Diperbarui: 25 Juli 2015   00:36 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

 titik jenuh perlahan menghampiriku, meluluhkan segala rasa yang ada, seperti perapian yang tak menyisakan debu, membakar arang tanpa bara. Harapanku jauh mengangkasa, menembus malam mencabik gulita, tanpa daya bahkan tanpa nyawa, seperti jelagajelaga menghiba cahaya.   Gelap..., itu yang ada dalam setiap khayalku, entahlah..., kau tak lagi merona dalam hidupku, atau aku saja yang malu merindukanmu. Larutlah kau dalam cangkir kopiku, larutlah kau dalam setiap inginku, temani nikotin dalam aliran darahku, temani khayal dalam benakku.
Jenuhku hanya soal menunggumu, gelapku hanya soal ketakutan penolakanmu, rasaku tentang merindumu, dan khayalku masih tentang dirimu. Tidurlah, dan bantulah aku saat kau bangun dari tidurmu, sibakkan segala jelaga yang mengaburkanmu, karena rasa ini selalu tentang dirimu.
Ketahuilah, aku adalah kopi; pahit atau manis terserah caramu meracik, dan terserah kau tempatkan aku dimana selayak anganmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun