Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Yellow Caturra : Emas Kuning dari Lereng Arjuno

15 September 2025   17:40 Diperbarui: 15 September 2025   17:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kolase Yellow Caturra, Calvien Tangka dan Popeye Coffee, Joyo Agung Raya, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Yellow Caturra : Emas Kuning dari Lereng Arjuno

Di tengah derasnya tren caf modern yang menjamur di berbagai sudut kota, ada sebuah tempat sederhana di bilangan Villa Bukit Tidar, Joyoagung Raya, Malang. Namanya Popeye Coffee, sebuah caf kecil yang jauh dari kesan wah atau ngejreng. Namun, di balik kesederhanaan itu tersimpan semangat besar dari pemiliknya, seorang pemuda bernama Calvien Tangka. Enerjik, penuh ide, dan tekun dalam mendalami dunia kopi, Calvien tidak hanya membuka caf, tetapi juga merawat mimpi tentang kopi Indonesia.

Salah satu kisah terbarunya yang menarik perhatian adalah perjalanannya membudidayakan sebuah varietas kopi langka bernama Yellow Caturra di lereng Gunung Arjuno sisi Malang. Kisah ini bukan sekadar tentang secangkir kopi, melainkan tentang bagaimana tradisi, sejarah, dan inovasi berpadu dalam aroma harum biji kopi yang unik.

Apa Itu Yellow Caturra

Yellow Caturra adalah salah satu varietas kopi Arabika yang sangat jarang ditemukan. Berbeda dari kebanyakan kopi yang buah cerinya matang berwarna merah, Yellow Caturra menghasilkan ceri kuning ketika masak.

"Kalau biasanya orang bilang kopi matang itu merah, Yellow Caturra ini justru kuning. Itulah yang bikin unik," jelas Calvien sambil menunjukkan segenggam biji kopi kecil berwarna kuning keemasan.

Perbedaan sederhana pada warna ini ternyata membawa pengaruh besar terhadap karakter rasa dan aroma kopi yang dihasilkan. Secara genealogis, Yellow Caturra adalah mutasi dari varietas Caturra, yang pada gilirannya merupakan mutasi alami dari Bourbon, salah satu varietas Arabika penting di dunia.

Baca juga: Emas Untuk Sekolah

"Biji Yellow Caturra ukurannya lebih kecil, lebih keras, dan aromanya lebih wangi. Kalau sudah diseduh, rasanya kompleks sekali - ada buah, ada cokelat, ada kacang-kacangan," tambahnya.

Jejak Sejarah di Nusantara

Menurut Calvien, Yellow Caturra sudah ada sejak zaman kolonial. "Kopi ini sudah ada dari zaman Belanda, bahkan katanya pertama kali masuk lewat Portugis ke Flores. Tapi karena jumlahnya sedikit, kopi ini tidak populer. Banyak orang bahkan belum pernah dengar namanya," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun