Ketidakpastian ekonomi global dan lokal mempengaruhi psikologi pasar, Dimana orang lebih memilih menabung daripada konsumtif.
Membenahi kelesuan
Pemerintah dan komunitas bisa mengadakan kampanye untuk mendukung pasar tradisional dan UMKM.
Diskon dan promo di ritel lokal bisa ditingkatkan untuk menarik minat pembeli.
Pedagang harus mulai masuk ke dunia digital dengan sistem pre-order atau bundling paket Lebaran.
Ritel modern perlu lebih agresif dalam menawarkan promo dan cashback digital agar tetap kompetitif dengan e-commerce.
Pemerintah daerah bisa memberi subsidi atau insentif bagi UMKM dan pedagang pasar tradisional agar harga tetap kompetitif.
Kemitraan antara pasar tradisional dan aplikasi digital seperti Gojek, Grab, dan ShopeeFood perlu diperluas agar mereka tidak kalah dengan toko online besar.
Memberikan harga yang lebih transparan dan kompetitif dibanding e-commerce.
Menjamin stok yang cukup dan berkualitas, sehingga pembeli lebih percaya untuk berbelanja di pasar fisik.
So, lesunya pasar menjelang Lebaran ini bukan sekadar kebetulan, tapi efek dari kombinasi daya beli yang melemah, pergeseran pola konsumsi, dan pengaruh digitalisasi. Kalau tidak ada strategi adaptasi dari pedagang tradisional maupun ritel modern, tren ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.