Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PIK 2 Dikhawatirkan jadi Negara dalam Negara

5 Maret 2025   18:36 Diperbarui: 5 Maret 2025   18:36 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PIK 2. (Sumber : sedayuindocitypik2.com).

Namun, pencabutan pagar laut ini juga bisa menjadi indikasi ada tekanan publik yang cukup besar, sehingga proyek ini sebenarnya tidak berjalan seideal yang dirancang.

Kasus PIK 2 adalah contoh nyata dari bagaimana proyek besar yang diberi status PSN justru dapat menimbulkan keresahan ketimbang manfaat yang dijanjikan. Jika tidak ada intervensi tegas dari pemerintah dan lembaga hukum, bukan tidak mungkin PIK 2 berkembang menjadi wilayah eksklusif yang memiliki kontrol tersendiri, bahkan mengarah ke de facto otonomi. Ini bisa menjadi preseden buruk bagi proyek-proyek lain yang dikelola swasta dengan dalih PSN.

Lihat :

https://nasional.kompas.com/read/2025/03/04/15315571/lebih-luas-dari-singapura-pik-2-dikhawatirkan-jadi-negara-dalam-negara?page=all#page2

Joyogrand, Malang, Wed', March 05, 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun