Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Alumni UGM Paling Memalukan dan Pergeseran Moralitas Dasar Bangsa

21 Desember 2023   16:25 Diperbarui: 21 Desember 2023   16:26 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BEM UGM menganugerahkan Presiden Jokowi sebagai Alumni UGM Paling Memalukan. Foto : kabar24bisnis.com

Alumni UGM Paling Memalukan dan Pergeseran Moralitas Dasar Bangsa

Pernah seorang Mochtar Lubis, pendiri suratkabar Indonesia raya di masa Orba bahkan Orla, menulis artikel tentang 10 kemunafikan orang Indonesia, salah satu di antaranya adalah mental korup dan culas.

Mochtar memang tegar melawan arus, dan ketika itu hanya beberapa orang saja di negeri ini yang tak pernah mau tiarap soal keadaan negara yang sebenar-benarnya. Selebihnya tiarap takut kesrempet peluru atau pecahan katakanlah hantaman artileri Bayangkan sebuah ketakutan yang "horrific" bisa seperti itu.

Dalam guliran waktu yang tak kenal lelah, masuklah kita sekarang ke zaman edan. Katakanlah begitu karena memang edan, nyaris tak ada lagi nilai-nilai legacy leluhur kita yang tersisa. Semua terkoyak zaman meski bukan hasil dari sebuah revolusi. Anatomi revolusi tak dapat menjelaskan hal ini.

Karenanya adalah penting melihat manusia Indonesia sekarang secara Antromorfis dan Sosiologis.

Pandangan dari perspektif ini terhadap manusia Indonesia dapat memberikan gambaran baru yang lebih kaya dan holistik tentang masyarakat dan individu di Indonesia.

Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi budaya, etnis, agama, dan geografi, sehingga ketika pemahaman ini digeneralisasi, maka kemungkinan besar tidak dapat mencakup semua realitas individu atau kelompok.

Kita harus konsisten melihat manusia Indonesia sebagai bagian dari masyarakat yang sangat beragam secara budaya. Ada lebih dari 300 etnis dan berbagai tradisi, bahasa, dan kepercayaan.

Apakah hubungan manusia dengan alam sebagai aspek penting, dengan kepercayaan dan tradisi sudah mencerminkan keberlanjutan dan harmoni dengan lingkungan. Disini kita ragu, karena banyak masalah yang harus diteliti dengan sampel yang bisa merepresentasikan seluruh populasi. Ini tak mudah tentu.

Demikian juga dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotongroyong yang dulunya adalah ciri khas masyarakat Indonesia. Masih lekatkah itu di diri kita. Kalau nilai-nilai dimaksud hanya sepotong-sepotong di remote area, kita patut curiga bahwa nilai ini pun sudah hampir punah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun