Mohon tunggu...
Funk_ane
Funk_ane Mohon Tunggu... Administrasi - penyendiri

Diam di sudut ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sahabat dan Asmara "Kehidupan Misterius"

23 November 2018   22:39 Diperbarui: 23 November 2018   23:06 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kata "terlalu" melekat pada diri mu, maka tanpa di minta pun semua orang akan mengenalmu. Masa SMA itu di mana para anak mulai tumbuh dewasa... dan dimana mereka mencoba banyak hal untuk bisa mengenal diri lebih dalam lagi.

"Ha...ha...ha..."

Tawa kita memenuhi ruangan kelas, ini kisah tentang Aku bersama teman sebangku sekaligus sahabat baik Ku Elli Elia Putri. Dan Aku biasa di panggil Tia dari nama panjang Anistia Dewi. Kita di pertemukan di tahun terakhir masa SMA, orang-orang sering mengatakan kita adalah tempat masalah berkumpul,

Sebenarnya Aku tidak ingin mengakuinya tapi Aku memang gadis remaja yang kurang beruntung, masalah seakan mencariku kemanapun Aku pergi. Sedangkan Elli, Dia membuat semua orang iri karena sempurna dalam semua hal, namun setiap peristiwa yang ia lalului pasti berubah menjadi masalah yang mengerikan.

Aku tergolong ke dalam orang yang terlalu sial. Jadi tak heran semua orang di lingkungan sekolah mengenalku.

Karna itu kami sebangku, teman-teman yang lain sudah lelah dalam menghadapi kita. Dan benar saja kita menjadi pasangan yang cocok. melalui hari demi hari bersama hingga kita menjadi semakin dekat dan tak jarang membuat suasana yang tenang menjadi kacau.

Di pagi senin yang cerah, untuk yang sekian kalinya Aku terlambat lagi...! padahal Aku sudah berusaha keras untuk bangun lebih pagi. Namun karena bertemu seorang anak yang menangis di pinggir jalan sendirian membuat Aku tidak punya pilihan lain. 

Karena tau Aku belum datang, Elli tidak mengikuti upacara dan malah menunggu ku di balik tembok belakang sekolah seperti biasa. Elli lalu menyodorkan tali dan membantuku memanjat tembok. Dia memang teman yang paling nekat yang pernah Aku temui dan menjadikan ku ikutan nekat.

Aku lolos dari hukuman, namun tidak dengan ocehan teman sekelas bernama Yuni dan Tiwik.

"Emang Sekolah punya pembantu loh...!"

"Dasar Anak tidak punya aturan"

Dan bla... bla... bla...

Aku tidak suka meladeni orang yang bisa membuatku terkena masalah, karna itu Aku lebih memilih membiarkannya begitu saja. Malah Aku tersenyum manis pada mereka dan mengucapkan "maaf...! Aku akan berusaha agar tidak mengulanginya lagi" namun jika Elli ada di situ bersama ku masalah akan menjadi panjang.

Aku telah terbiasa melewati hal hal yang tidak menyenangkan baik situasi maupun sikap orang lain padaku.

Pernah suatu hari sekolah di gemparkan oleh pertengkaran dua orang siswa yang terjadi di toilet cowok,.

Dan setelah di hakimi Guru. Ternyata Masalahnya di limpahkan pada ku karena ada kesalah pahaman, pernah juga ketika ulangan teman sekelasku mencontek namun Aku menjadi tersangkanya karna contekan yang mereka gunakan tidak sengaja terlempar ke arahku. Atau orang lain terjatuh namun aku yang terluka karna makanan yang dia pegang tumpah ke wajah ku. Dan banyak lagi hal aneh yang sering menimpaku.

Sedangkan Elli sosok yang sering ikut campur urusan orang lain, keras kepala, sering bicara blak blakkan. Dan anehnya Elli sering mengetahui rahasia besar orang lain. Sehingga membuatnya terus mempunyai masalah dengan orang di sekitarnya.

Funk_ane
Funk_ane
Elli juga kerap di katakan Ratu gosip, karena selalu tau berita terhangat tentang permasalahan orang lain dengan cepat.

Namun Dia sendiri pintar menutup rapat tentang kehidupanya yang cukup mistrius. Jangan kan masalah bagaimana kehidupannya di rumah setiap hari, tempat Dia tinggalpun tidak ada yang tau, termasuk Aku... yaah, tentu saja kami cukup dekat sebagai sahabat namun privasinya tetap Dia jaga dengan baik.

Berbeda jauh dariku, Aku adalah orang yang terbuka pada siapa saja. Jadi Aku jarang merahasiakan apapun pada orang lain terlebih pada Elli.

Elli bahkan mengetahui berapa banyak Bra yang Aku miliki, apalagi yang lainnya... seperti bagaimana keluarga, cowok, musuh, atau orang-orang yang aku benci Elli hapal semua tentangku. Namun walau begitu Aku tidak ingin memaksanya agar Dia juga terbuka padaku, karena Aku menghargai atas apapun ke inginannya.

Mau menjadi sahabat dan selalu bisa menemaniku setiap waktu sudah lebih dari cukup bagi ku,

"Anjing....!! Anak jadah, bibir babi... kurang kerjaan lohh... haaahhh..!!"

Suatu hari hal besar terjadi lagi, seorang anak cowok Doni kelas sebelah, mengumpat-umpat pada Elli karna nggak terima Elli mengadu tentang perselingkuhannya pada pacarnya yang tidak lain adalah teman kelas kita Rara.

"Heeh anak bangsat...! Cowok model bebek yang suka nyosor kesana kemari, itu salah kamu karna tidak mensukuri dan menjaga apa yang sudah kamu miliki."

Balas Elli pada Doni dengan kata yang sama kasarnya.

Aku mencoba memisahkan mereka agar berhenti adu mulut, Rara dan teman teman yang lainnya hanya menyaksikan sambil berbisik bisik.

Setelah beberapa saat akhirnya Elli pergi dari kerumunan, namun Doni masih saja dengan kata-kata kasarnya sampai membuat darahku mendidih, lalu tanpa sadar ku ambil penghapus yang terletak di atas meja dan melemparkannya ke arah Doni dengan keras,. Dan hebatnya penghapus itu mendarat tepat di atas hidung Guru jasmani yang baru saja masuk.

Membuat semua orang tersentak kaget apa lagi hidung pak Guru langsung meneteskan darah.

Dan akhirnya Aku dan Doni berahir berdiri di tengah lapangan berjemur di bawah terik panas yang sangat menyengat hingga jam pulang sekolah tiba.

Ku langkahkan kaki meninggalkan area sekolah,  sepertinya aku ketinggalan bis. jadi Aku melangkah pelan, apalagi Aku masih merasa pusing karena berjemur selama 2 jam.

"Tia..."

Seseorang memanggil namaku, seorang peria yang tidak aku kenal namun sering Aku lihat dari kejauhan. Aku berheti, dan kita mulai mengobrol dan kenalan. Namanya Roni, Ternyata Dia mengenal Elli. Lalu karena merasa nyambung Dia memberikan aku tumpangan pulang.

Semua berjalan begitu saja, Aku jadian dengan Roni setelah 3 hari kenal karena beberapa alasan. Namun Roni memilih merahasiakan hubungan kita dari orang lain termasuk pada Elli, dan Aku menyetujuinya tanpa bertanya.

Namun belum saja sepekan, Elli marah-marah padaku dan menanyakan kenenaran hubungan Ku dengan Roni,

"Dasar begok, kenapa gak cerita dulu." Kata Elli

Dia hanya hawatir tentangku, dan sebagai sahabat Aku mengerti itu. Menurut Elli Roni bukan orang yang tepat untuk ku, lalu ku katakan...

"Cinta...! Ya nggak lah, ngapain repot sama perasaan kayak gitu, apalagi di usia yang masih sangat muda kayak gini.

Walau bagaimanapun Aku tidak akan menghancurkan hidupku dengan menikah muda tau....!!!"

Namun tetap saja Elli merasa hawatir apalagi saat dia tau kabar entah dari mana kalau Aku hanya bahan taruhan Roni bersama teman-temannya. Tentu saja itu terdengar jahat tapi Aku juga punya alasan yang tidak kalah kejamnya jadi kenapa harus kecewa.

Aku bahkan berniat bersikap seolah-seolah menyukainya, namun di waktu tertentu membuat Dia tidak betah dan meninggalkanku. Dengan cara itu maka tidak akan ada yang terluka.

Alasan pertama Aku ingin tau banyak hal tentang sahabatku Elli, karena itu Aku perlu dekat dengan orang yang mengenalnya, kedua karena ini adalah tahun terakhir jadi akan banyak kegiatan les atau semacamnya jadi Aku butuh tumpangan yang selalu siap untuk antar jemput, Ketiga sepertinya Aku sudah butuh sosok pelindung, akan lebih bahaya saat tidak punya pacar.

Suatu hari, mata Elli terlihat bengkak karena habis menangis, ku tanyakan kenapa namun dia bilang semua baik-baik saja, hanya sebuah pertengkaran kecil bersama pacarnya namun ia seperti biasa tidak menceritakan tentang masalah apa atau siapa pacarnya. Aku hanya bisa menyimpulkan sendiri kalau Elli punya beberapa cowok, dan ketahuan selingkuh.

Elli punya kehidupan yang cukup rumit menurutku, namun entah mengapa Dia selalu punya waktu mengurusi hubungan orang lain yang membuat Dia di benci oleh beberapa orang seperti Yuni dan Tiwik, karna itu Yuni dan Tiwik terus mencari hal buruk tentag Elli untuk menjatuhkannya,.

Dan benar saja beberapa gosip tentang Elli muncul, gadis yang suka keluyuran, berhubungan dengan cowok cowok nakal, dan Suka keluar tengah malam. Walau begitu Elli bersikap biyasa saja seolah tidak ada yang terjadi. Namun Aku tidak bisa menahan diri hingga terlibat dalam beberapa pertengkaran.

Dari keterangan Roni, Elli adalah gadis yang tidak punya aturan, dia melakukan apapun sesuai keinginannya. Dan sedikit bebas dibandingkan orang lain. Namun tetap saja Aku menilainya sebagai seorang sahabat yang paling luar biasa Dia selalu menasehatiku di setiap kali Aku akan melakukan kesalahan, Dia selalu tersenyum padaku bahkan ketika semua orang melihatku dengan cara yang aneh.

Semester satu berlalu, kami mulai di sibukkan dengan berbagai les setiap hari hingga membuat Aku sakit punggung karena terlalu banyak duduk dan kadang hingga susah untuk bernapas. Karna itu aku sering mengikat punggunggu menggunakan sal.

Beberapa pekan berlalu, dan ternyata Elli juga menggunakan sebuah setagen. Katanya perutnya sering terasa kembung, karenan sama sama menggunakan pengikat perut Aku menjadi semakin menikmati hari hari kami yang sibuk walau sangat lelah,.

Membuat hal kecil menjadi candaan, itulah kami setiap harinya.

"Cewek akan lebih manis kalau duduk dengan kaki yang rapat, nggak nangkang kayak gini. Aneh tau liatnya...!"

Sapaku suatu hari pada Elli, sambil merapatkak kakinya yang agak melebar

"Biarin, lebih nyaman kayak gini...!" Jawab Elli dan kembali melebarkan kakinya.

Akhirnya 6 minggu lagi ujian Nasional akan berlangsung. Dan sekolah akan selse, namun gosip buruk kembali beredar... semua orang berbisik bisik sambil memandang kita dengan tatapan yang aneh.

*Apa yang terjadi...?*

Batinku terus bertanya. sampai pada suatu hari ketika Elli tidak masuk karna sakit, Tiwik dan Yuni menarikku ke sudut ruangan kelas dan di sana Aku mendengar gosip yang mengejutkan tentang sahabatku Elli. 

"HAMIL...!!!"

Tentu saja aku tidak percaya dengan mudahnya, keesokan harinya ku perhatikan Elli. Kecemasan memenuhi raut wajah cantiknya, Aku merasa sok hingga menjaga jarak darinya. Perasaan bersalah, kecewa,sedih dan marah memenuhi hatiku. Sampai Aku lupa kalau Elli lah korbannya dan sekarang sedang butuh untuk di temanai.

Dua hari Aku menjauh darinya, dan hari berikuntnya  Aku menyesali tindakanku, Aku seharusnya mendampinginya, Aku seharusnya menemaninya sebagai seorang sahabat, Aku seharusnya menyadari kondisi Elli lebih dulu dari pada orang lain. Merasa pusing, cara duduk yang aneh, mengunakan setagen untuk menyembunyikan perutnya aku tau semua itu tapi kenapa aku tidak menyadarinya Dan sekarang hanya penyesalan yang Aku punya karna Elli menghilang tanpa jejak,

Aku tidak tau harus mencarinya kemana, atau bertanya kepada siapa. Bagaimana bisa ada seorang yang mengaku sahabat seperti diriku, Aku malu...! Aku bahkan belum mengatakan apapun kepadanya...

Bersambung...!

Funk_ane

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun