Mohon tunggu...
Evi Untari
Evi Untari Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga

Seorang ibu rumah tangga "biasa" yang saat ini sedang menikmati tugas "luar biasa" mengurus tiga anak. Bukan seorang penulis handal, hanya suka menulis untuk menjaga kewarasan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Tak Berpihak pada Asmara

13 Mei 2024   15:25 Diperbarui: 14 Mei 2024   11:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namaku Asmara. Tahun ini usiaku akan menggenap 44 tahun. Angka keramat kalau kata sebagian orang.


Aku seorang wanita karier, Procurement Manager di sebuah perusahaan manufaktur di Bekasi. Statusku single alias belum pernah menikah. Aku bukan seorang pekerja keras atau seorang yang terlalu banyak memilih untuk soal jodoh.


Meski namaku "Asmara", tapi ternyata semesta belum berpihak baik pada kehidupan asmaraku. Dan aku sudah cukup minder, sudah kenyang untuk merasa gagal memenuhi doa maupun harapan orang tua yang menyematkan nama itu untukku.


Kisah gagal menjalin hubungan dengan beberapa pria sudah aku rasakan berkali-kali. Mulai dari diselingkuhi, diajak pacaran hanya untuk dimanfaatkan, bahkan ditipu oleh lelaki yang sudah beristri sudah hampir membuatku kapok untuk mengenal sosok laki-laki.


Tapi kalau ingat bagaimana para tetangga dan kerabat dekat menggunjingkan emak dan bapak karena kondisiku yang belum menikah, aku jadi enggan menyerah.



Segala upaya akhirnya aku tempuh demi menemukan sang pujaan hati untuk ku jadikan suami.


Ta'aruf dengan maksud mendapatkan imam yang baik untuk menuntunku kelak, sudah aku upayakan puluhan kali. Namun Allah belum memberikan jodoh yang terbaik dan pantas untukku.


Menerima perjodohan dari beberapa kenalan meski kadang hati ini sebenarnya merasa terhina. Tak jarang mereka hanya menjadikan ajang perjodohan itu sebagai bahan olok-olok yang entah mereka sadari atau tidak, hal itu malah membuatku merasa rendah diri.


"Ra, mau dikenalin ga? Sama tetangga gue, duda anak 2.. tajir melintir. Umurnya udah 80 tahun.. bentar lagi the end, udah sakit-sakitan dia! Jadi lo bisa nikmatin hartanya dan cari suami baru yang mudaan.."


Aku tersenyum kecut, ingin pura-pura menanggapi candaan Ayu dengan hati legowo tapi rasanya sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun