Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Di Kampung Kami Musim Caleg Telah Tiba

22 Juli 2018   20:25 Diperbarui: 22 Juli 2018   21:18 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara matematis berdasarkan jumlah populasi, Pardosi sebetulnya bisa dengan mudah merebut 1 kursi DPRD. Tetapi itulah realitasnya, suara Pardosi selalu terpecah, terombang-ambing hingga akhirnya menguntungkan marga-marga lain yang memang sangat heterogen di seluruh Habornas. 

Tidak ada yang perlu disesali, karena begitulah dunia politik. Ibarat kata orang bijak, jangan pernah menyalahkan lantai kalau tak bisa bergoyang.

Kini musim caleg telah tiba. Seluruh marga termasuk Pardosi kembali berlomba merebut 6 kursi DPRD yang menjadi jatah daerah pemilihan Habornas. Jatah Habornas bertambah 1 kursi dari yang sebelumnya dipatok 5 kursi. Jika dibagi rata, masing-masing kecamatan akan mengirimkan dua putera/puteri terbaiknya sebagai wakil rakyat di DPRD Tobasa.

Pertanyaan kembali mengemuka. Siapakah caleg yang layak didukung? Apakah caleg yang mempunyai hubungan saudara, teman dekat, teman sekampung, atau karena faktor lainnya? Ini merupakan pertanyaan yang sulit dijawab khususnya bagi penduduk Habornas yang tergolong homogen dalam balutan adat-istiadat yang masih kental.

Agar penilaian siapa caleg yang layak didukung menjadi adil, sepertinya pertanyaannya harus diganti. Yakni, siapakah caleg yang mempunyai rasa kepedulian tinggi terhadap kemajuan Habornas? 

Pertanyaan ini jauh lebih adil karena tidak lagi berdasarkan kedekatan emosional belaka. Walaupun harus diakui pula, faktor emosional adalah hal yang mustahil dihilangkan dalam setiap perhelatan politik. Mirip seperti kenapa marga Pardosi belum ada yang sukses menjadi anggota DPRD dari Parsoburan. Kerinduan itu muncul atas alasan primordialisme dengan menempatkan Pardosi sebagai pemilik kampung.

Lantas bagaimana menilai seorang caleg adalah sosok yang peduli atau tidak? Rekam jejak adalah jawabannya. Sebab menjadi caleg bukanlah tentang seberapa pintar atau setinggi apa pendidikannya. Tetapi soal kepedulian terhadap rakyat yang diwakilinya. Misalnya ada caleg yang peduli terhadap murid yang dipulangkan guru hanya karena belum melunasi uang sekolah, dialah caleg yang pantas didukung. Atau peristiwa lain yang menyangkut kepentingan rakyat banyak.

Sehingga kalau ada caleg yang menampilkan visi-misi tentang pembangunan Habornas dalam kampanyenya nanti, bisa dipastikan yang bersangkutan tidak memahami apa sesungguhnya tugas dan fungsi wakil rakyat. Karena visi-misi itu merupakan ranah dari eksekutif bukan legislatif. Tugas caleg adalah mengkritisi visi-misi yang disajikan eksekutif, apakah cocok dengan rakyat yang diwakilinya.

Lalu bagaimana kalau yang terpilih nanti malah caleg berkantong tebal meski minim kepedulian? Ya bagaimana lagi, renungkanlah dalam-dalam. Selamat berpesta demokrasi bagi seluruh warga Habornas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun