Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jelang Musim Mengetam, Aksi Pawang Hujan di Kampung Kembali Naik Panggung

11 April 2024   12:57 Diperbarui: 11 April 2024   13:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pawang Hujan (Kumparan.com)

Bukan orang Indonesia namanya kalau kita sudah 'minggat' dari fenomena-fenomena yang berbau takhayul atau mistis. Nih, salah satunya yang paling fenomenal adalah atraksi pawang hujan.

Mendengar atau membaca istilah Pawang Hujan, tentu memori kita langsung tertuju pada aksi Mba Rara yang pernah mengguncang jagad maya dan juga dunia internasional sekaligus. 

Karena aksinya kala itu dipertontonkan secara langsung oleh masyarakat internasional yang hadir saat race MotoGP di sirkuit Mandalika yang lalu. 

Saat itu, aksinya jauh lebih seru ketimbang kompetisi Quartararo vs Mac Marquez dan para rider lainnya.

Terkait dengan atraksi pawang hujan, sejatinya sudah sangat akrab dalam kebiasaan hidup masyarakat Indonesia. Lebih-lebih yang masih memegang teguh adat-istiadat setempat. 

Sebagaimana halnya dalam konteks kebiasaan masyarakat Manggarai, tradisi pawang hujan sampai dengan era modern sekarang masih tetap eksis untuk dipraksiskan.

Istilah 'Toka Usang'

Istilah Pawang Hujan dalam Bahasa Manggarainya dikenal dengan nama 'toka usang'. 

Toka berarti sebuah aksi menangkal atau menangkis supaya hujan tidak turun atau mengguyur. Dalam hal ini aktornya adalah seseorang yang memang diyakini mempunyai pengalaman khusus dan memiliki jurus jitu dalam hal menangkal hujan.

Ada beragam konteks di mana aksi Toka tersebut mesti dilakukan, yaitu ketika memulai musim tanam dan mengetam di sawah, menyelenggarakan sebuah acara penting dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun