Senja itu menetes bagai madu terbakar
langit menghampar merah padam
dan tubuhmu, bayang hitam yang lengkung
di atas batu bisu
menjadi ukiran abadi dalam doa matahari
Engkau seperti arca kesepian
menyandarkan resah pada horizon
mendengar bisikan angin gurun
yang membawa rahasia
dari bintang-bintang yang belum lahir
Tanganmu terulur ke hampa
seakan meraba sisa cahaya
yang perlahan tenggelam
ke rahim malam
 Oh, perempuan senja
engkau bukan sekadar siluet
engkau adalah sajak yang tak selesai
yang terus ditulis
oleh cahaya yang padam
dan gelap yang sedang dilahirkan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI