Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SMI Batal Masuk Timses, Budi Arie Setiadi: Ada Tanggung Jawab Lebih Besar

21 Agustus 2018   12:54 Diperbarui: 21 Agustus 2018   13:01 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendaftaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -- KH Ma'ruf Amin sudah dilakukan kemarin, Senin (21/08/2018). Dengan memakai moge (motor gede), para sekjen mendaftarkan TKN dimana dalam strukturnya ada muncul nama Menteri Sri Mulyani sebagai anggota Dewan Pengarah. Entah sudah ada persetujuan dari Presiden Jokowi atau tidak, Sri Mulyani kini ditarik namanya dari daftar TKN.

Ditariknya nama Sri Mulyani dikonfirmasi langsung oleh beliau saat memberi keterangan terkait penarikan dirinya dari struktur TKN. Menteri Sri memberikan alasan bahwa penarikan dirinya atas permintaan Presiden karena adanya kepentingan bangsa yang lebih besar untuk ditanganinya.

"Presiden melihat kepentingan lebih besar dari sisi perekonomian. Saya memang selama ini kan sudah menyampaikan saya fokus ke keuangan negara. Menurut saya, memang situasi membutuhkan perhatian penuh," kata Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Menanggapi apa yang menjadi keputusan Presiden Jokowi, Ketua Umum Ormas Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan keputusan tersebut sangat tepat diambil karena kondisi ekonomi dunia penuh guncangan, termasuk perang dagang antarnegara besar. Kondisi ini memang sangat membutuhkan perhatian penuh menteri keuangan.

"Baguslah. Sudah seharusnya begitu. Menteri Keuangan kan punya tanggung jawab sangat besar dalam mengelola keuangan negara, apalagi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global," ujar Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, kepada wartawan, Selasa (21/8/2018).

"Sangat bagus Menkeu dan seluruh jajaran pemerintahan yang mengelola anggaran besar untuk tidak menjadi partisan. Pemerintahan yang bersih dan bekerja nyata sudah tertanam di sanubari rakyat. Jangan dikotori dan dinodai kepentingan sempit dan jangka pendek," pungkas Budi.

Saya sendiri melihat masuknya nama Sri Mulyani kurang bijak jika melihat kondisi perekonomian kita saat ini. Apalagi, tidak sedikit sebenarnya nama ekonom yang bisa dijadikan anggota Dewan Pengarah untuk melakukan counter  serangan soal ekkonomi. Toh, tanpa masuk TKN, Sri Mulyani tetap saja secara struktur pemerintahan harus menjawab setiap kritik yang ada.

Karena itu, perintah Presiden Jokowi sangatlah tepat dan kiranya hal ini bisa diterima oleh TKN karena tentu saja yang harus diprioritskan adalah kepentingan bangsa dan negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun