Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Takari, Nama Saya Diambil dari Pidato Bung Karno

11 Desember 2019   07:08 Diperbarui: 11 Desember 2019   17:59 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: hariansejarah.id

Tahun 1966, Bung Karno juga menyampaikan pidato Nawaksara. Ini merupakan tahun terakhir kekuasaannya, sebelum akhirnya ia dilengserkan pada 1967 dan digantikan oleh Presiden Soeharto.

Takari Bersaudara
Demikian bersejarah dan melegenda pidato Bung Karno, sampai diingat dan menjadi nama maupun istilah yang tetap digunakan sampai sekarang. Istilah "dari Sabang sampai Merauke", itulah "jasmerah" sangat dikenal dan tetap digunakan sampai sekarang. Demikian pula beberapa istilah yang dijadikan sebagai nama orang.

Setelah mengetahui rangkaian pidato Bung Karno tersebut, maka anda akan bisa menyimpulkan nama-nama orang (generasi jadul) berdasarkan tahun kelahirannya. Jika ada perempuan bernama Gesuri, maka ia lahir di tahun 1963, dari orangtua yang mengagumi Bung Karno.

Jika ada orang bernama Tavip, berarti ia lahir tahun 1964, dari orangtua yang mengagumi Bung Karno. Jika ada orang bernama Takari, berarti ia lahir tahun 1965, dari orangtua yang mengagumi Bung Karno. Jika ada orang bernama Nawaksara, berarti ia lahir tahun 1966, dari orangtua yang mengagumi Bung Karno.

Saya lahir bulan Desember tahun 1965. Ayah saya pengagum Bung Karno. Ayah memasang gambar Bung Karno dalam ukuran sangat besar di rumahnya. Ayah menyimpan dua jilid buku Di Bawah Bendera Revolusi, berisi pidato Bung Karno. Ayah menyimpan beberapa kaset berisi rekaman pidato Bung Karno. Saya ikut menyimak dan mendengarkan saat masih kecil.

Setelah saya kuliah di UGM, barulah saya bertemu orang-orang lain bernama Takari. Kami sama-sama lahir di tahun 1965, maka ketika kuliah bertemu dalam satu angkatan yang sama.

Tidak banyak orang bernama Takari, baik laki-laki maupun perempuan. Jika dibuat organisasi "Takari Bersaudara", sepertinya hanya beberapa orang yang akan bergabung. Tidak seperti "Bambang Bersaudara", atau "Joko Bersaudara", atau "Asep Bersaudara" yang jumlahnya mencapai ratusan ribu.

Selain Takariawan, anggota Gank Takari yang masih saya ingat, ada Takariyanto, teman semasa kuliah di UGM dulu, beliau Fakultas Filsafat. Ada juga ibu Takariyanti, istri dari teman belajar saya di Lemhannas RI, pak Turmarhaban Rajaguguk.

Selain itu, ada Takariyadi dan Takariwati. Tapi ini semua tidak ada hubungannya dengan Takari, merk makanan ikan hias yaaa. Sekali lagi, Takari adalah nama tahun yang dicanangkan oleh Bung Karno di tahun 1965, untuk menyatakan Indonesia harus mandiri di bidang politik, ekonomi dan budaya.

Memaknai Nama
Demikianlah kisah di balik nama Takariawan yang sering ditanyakan ---bahkan dibully--- orang. Saya tidak mengubah nama pemberian orangtua, saya terima dan saya gunakan apa adanya.

Saya tahu sebagian orang malu dan tidak nyaman dengan nama pemberian orangtua yang tidak marketable, lalu diganti dengan nama-nama panggung. Saya PD saja dengan nama ini, Cahyadi Takariawan. Itulah nama diri saya, sejak lahir sampai mati nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun