Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Boneka Jerami

10 Februari 2021   14:41 Diperbarui: 12 Februari 2021   02:01 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi boneka jerami. (sumber: pixabay.com/Geordie)

"Maafkan Marni, Bu, maaf ...."

Marni berbalik hendak melangkah keluar, entah apa yang dipikirkannya.

"Marni ...!" serumu, mungkin kamu hendak mencegahnya pergi. Marni tak mengindahkan panggilanmu, langkahnya bergegas.

Sesaat kamu terpaku, entah apa yang kau pikirkan, mungkin kau tak percaya bila Marni akan tega meninggalkan kamu dan jasad ibumu.

Kemudian kau menutupi tubuh ibumu dengan selimutnya, ketika kamu melakukan itu, kamu melihat tas warna hitam yang dibawa Marni tadi. Beberapa saat kau hanya membolak-baliknya, mungkin kau ragu akan membukanya.

Setelah beberapa saat, kau tampak sangat terkejut sekali, raut mukamu menunjukan hal itu.

"Marni ...." Sepertinya kamu tak percaya dengan apa yang kamu lihat dalam tas tersebut.

Kau mengeluarkan sebuah boneka jerami dari dalam tas Marni, ya, boneka yang ada sebuah paku besar menancap di perutnya.

Malang, 10 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun