Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kampret dan Cebong

11 Desember 2018   09:58 Diperbarui: 11 Desember 2018   10:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tek korek tek korek

Ada kampret
Mengorek di ranting pohon
Suaranya berisik
Hingga membelah langit
Selalu mengorek kesalahan tuhan
Dan menyumpahinya

Cit cericit cit cericit

Ada cebong
Di kubangan air keruh
Berlompatan kian kemari
Menyangkal kelemahan junjungannya
Dengan caci maki
Agar tak terlihat bentuk dahinya

Maya menjadi kurusetra
Adu domba
Domba diadu

Kampret keras mengorek
Menebar hoaks dan kebencian
Sedang cebong mencericit keras pula
Menyangkal dengan hoaks dan amarah

Kampret dan cebong
Adalah sahabat lama
Kampret menghoaks penuh kekerasan
Cebong menghoaks dengan pembodohan

Lantas aku yang bodoh ini
Haruskah diam saja?
Nuraniku berontak
Karena kebenaran telah mereka makan
Dicerna dalam perut
Dan keluar jadi kentut.

Malang, 10 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun