Benar kataku dulu
Aku bukan hujan bukan pula tetesnya
Sedangkan kau, menjelma menjadi senyuman
Yang sangat senang kala hujan datang
Kala tetesnya meraba bola matamu
Aku pun menjelma menjadi pilu
Yang dirundung kelabu
Hanya membuatmu murung
Kala aku tampakkan wajahku
Jangan menangis lagi
Aku akan pergi
Membawa segala benalu
Meninggalkan segala yang kurindu darimu
Melepaskan yang telah kubuat untukmu
Terima kasihku padamu
Telah mengenalkan senyum itu
Selepas kepergianku
Kutinggalkan pesan penasaran
Jika Tuhan mengenalkanku pada hujan dan senyummu
Mengapa Tuhan juga mengenalkanku pada mendung
Di matamu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI