Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Masih Belajar Menjadi Manusia

Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan. Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan, Senyuman, dan Penasaran yang Tetap Tinggal

29 Januari 2017   07:17 Diperbarui: 29 Januari 2017   08:13 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.caradesain.com

Benar kataku dulu
Aku bukan hujan bukan pula tetesnya
Sedangkan kau, menjelma menjadi senyuman
Yang sangat senang kala hujan datang
Kala tetesnya meraba bola matamu

Aku pun menjelma menjadi pilu
Yang dirundung kelabu
Hanya membuatmu murung
Kala aku tampakkan wajahku
Jangan menangis lagi
Aku akan pergi

Membawa segala benalu
Meninggalkan segala yang kurindu darimu
Melepaskan yang telah kubuat untukmu
Terima kasihku padamu
Telah mengenalkan senyum itu

Selepas kepergianku
Kutinggalkan pesan penasaran
Jika Tuhan mengenalkanku pada hujan dan senyummu
Mengapa Tuhan juga mengenalkanku pada mendung
Di matamu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun