Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Masih Belajar Menjadi Manusia

Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan. Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kolong Tol, Sepatu Basah, dan Doa yang Tak Sampai

13 Mei 2025   23:12 Diperbarui: 13 Mei 2025   23:12 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Dokumentasi Pribadi Hasil Generate AI/chatgpt.com

Dari kejauhan, suara toa masjid bergema. Adzan isya. Air sudah sampai pinggang. Tapi Pak Saiman tidak bergerak.

"Kadang doa juga butuh perahu," bisiknya.

**

Tiba-tiba, dari arah kiri, melaju mobil bak terbuka. Penuh muatan ikan lele.

"Mas, jangan lewat! Air dalam!" teriak Pak Saiman.

Tapi si pengemudi hanya tertawa. "Pak, saya ini tukang lele. Kalau mobil tenggelam, lelenya senang!"

Mobil itu jalan terus, lalu berhenti mendadak. Mesinnya mati. Lele-lele tumpah, berenang di kolong tol. Anak-anak bajak laut bersorak. Mereka sekarang punya akuarium gratis.

"Ini baru Jakarta," kata Pak Saiman. "Kita nggak butuh taman hiburan. Banjir saja cukup."

**

Jam 22.00. Hujan belum reda. Genangan belum surut.

Mbak Tari dan Pak Danu masih di halte darurat. Mereka berbagi roti tawar. Air sudah menyentuh roda motor. Di sela gigitan, Tari bertanya, "Danu, menurutmu kita ini manusia, atau cuma titik di berita?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun