Di antara anak tangga, Â
sang pujangga mengulur seutas tali
Mengulur bak mengurai syair dengan pena
Bukan karena tak kuasa, Â tapi karena senang hati
Padahal cukup pegang anak tangga itu
Namun dia senang hati, Â dia ada niat tersembunyi
"Janganlah mata si jelita tertuju pada pegangan anak tangga ini
Biarlah ia genggam erat tali yang ku ulur agar dia mendongak ke atas sembari melihatku
Siapa tau, Â suatu saat tali yang ku ulur habis sudah
Kan ku ganti dengan tanganku, Â aku siap menyambutnya
Dengan tawaran cinta dan asa pastinya
Tentulah, Â ketika semua orang sudah bilang sah"
FKS, 060719
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!