Maka dari itulah, mari kita sama-sama terus berjuang untuk mensyukuri apa yang kita dapatkan serta mengusir segenap perasaan iri atas kenikmatan dan kemewahan orang lain. Soalnya, Allah sudah menjanjikan bahwa apa yang ada di sisi-Nya sungguh lebih baik.
- Kedua, Wama Indallahi Khoir dalam Quran Surah Al-Qasas ayat 60
Jika kita amati, QS Al-Qasas ayat 60 ini begitu terang mengaitkan kesenangan dunia, kemewahan dunia dengan nikmat tak terhingga yang ada di sisi Allah.
Dan benar saja, ditilik dari Tafsir Al-Jalalain diterangkan bahwa segenap kenikmatan duniawi berikut dengan perhiasannya akan lenyap karena sifatnya hanya sementara. Sedangkan apa yang ada di sisi Allah itu sungguh lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak terpungkiri bahwa nikmatnya dunia itu begitu menyenangkan. Uang, saking nikmatnya uang banyak orang menjatuhkan harga dirinya demi mengumpulkan uang.
Jabatan? Juga demikian. Eksistensi sogok-menyogoh, suap-menyuap, hingga fenomena “orang dalam” juga begitu.
Lama-kelamaan, segenap kenikmatan dunia bisa jadi "berhala" baru bagi kita karena lebih mementingkan kehidupan dunia.
Tapi sayangnya dunia itu tidak pernah cukup, tidak pernah memuaskan, dan jikalau itu kesenangan maka kesenangan yang dimaksud hanya sementara.
Takutnya begini: Terlalu sibuk mengurusi urusan dunia, beribadah jadi sering lupa, eh, tetiba esok hari sudah meninggal. Ya Rabb, menyesal di alam kubur sudah tiada berguna. Bersenang di dunia jadi tanah, menangis di tanah juga bakal jadi tanah.
- Ketiga, Wama Indallahi Khoir dalam Quran Surah Asy-Syura Ayat 36
Tiba kita di Surah Asy-Syura ayat 36, akhirnya apa yang ada di dalam “Wama Indallahi Khoir” langsung ditegaskan dengan “Surga” menurut keterangan Tafsir Al-Muyassar.