Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Entah Kapan Rinduku Terbalas

25 September 2020   20:38 Diperbarui: 25 September 2020   20:35 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entah Kapan Rinduku Terbalas. Foto: Pixabay

Kepingan langit rindu jatuh dan berguguran di taman cinta. Halaman di taman itu akhirnya terbelah dan dipenuhi bercak-bercak kesendirian. Entahlah. Bahkan langit pun rela jatuh untuk menghiburku.

Aku sebenarnya begitu mengerti mengapa aku masih sendiri. Takdirku masih berjalan-jalan di pulau seberang. Aku ingin menjemput takdir, tapi takdir belum siap untuk menghampiriku. Langit dan bumi mungkin begitu peduli, tapi rasanya diriku tak cukup untuk berpuas diri.

Lagi-lagi, entahlah.

Rasa, bayang, cinta, sayang, dan nuansa semua bercampur dengan sepi. Iramanya begitu mendung ketika bersatu tabur dengan rinduku. Bagaimana tidak, rinduku belum terbalas.

"Kapan, sayang!"

Teriak rasa ini hanya mampu membuncah di dalam dada. Belum ada tulang rusuk yang mendengar, kecuali sel darah putih penguat imunku.

Entahlah. Entah kapan rinduku terbalas. Biarkan saja dulu. Saat ini aku masih ceria. Aku masih mampu memeluk tubuhku sendiri.

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun