Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menggapai Harapan Guru Sejati

11 September 2019   21:28 Diperbarui: 11 September 2019   21:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lama aku baca, detik-detik yang menentukan itu
Belum dua bulan aku renungkan, lembaran 500 halaman lebih
Lembaran yang  menuangkan gempita-gempita dunia
Tak pernah usang tak pernah lapuk, walau tertuang bersama lalu

Aku sangat terenyuh, menganga kekaguman
Sesekali duduk dipangkuan harapanmu
Itu begitu nyata, dan dunia seketika berubah

Aku tak terlalu menghitung berapa selisih dolar
Kata orang, turun dari 15.000 menjadi 6.500
Aku tak terkejut, karena engkau guru sejatiku

Jujur, aku tak sanggup menguasai ilmu darimu
Ilmu yang bisa mendudukkan dunia, membolak-balikkannya, bahkan menerbangkannya
Sholehmu, tauladanmu, semuanya aku jadikan PR yang belum tuntas
Berkali-kali aku ingin remedial

Tapi aku tertindas oleh angka 18.05 WIB
Bahkan aku tak sempat menyusun galon penampung air mata
Padahal ini sudah senja, tapi mengapa harus ada kelam
Harusnya cukuplah awan yang menutup senja, bukan kau kelam

Aku belum selesai membaca Detik-Detik Yang Menentukan
Harusnya engkau temani
Bukan malah tergantikan kelam
Aku masih belum kuat tertindas sunyi

Namun Sekarang, aku harus tumbuh bersama harapanmu
Aku harus selesai membaca Detik-Detik Yang Menentukan itu
Karena setiap katanya, adalah untaian doa menuju penghantaran terbaik-Nya

Di sela-sela detik, Al-fatihah akan senantiasa menghampirimu
Dan disusul kibaran setengah tiang esok pagi
Irji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyyah

Doa terbaik dari seluruh penduduk bumi
Bersama percikan khusnul khotimah
Untuk guru sejati, B.J. Habibie

Curup, 11 September 2019
Ozy Vebry Alandika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun