Ribuan sajak kutulis dengan warna
Ribuan kalimat kau tulis senja
Ku kira angin memegang peranan
Tertiupnya puisi yang saling berkejaran
Ada dalam duniaku
Ada dalam duniamu
Kita menemukannya di antara lautan, dan gunung-gunung menjulang
Namun tetap saja kita hanya menduga
Kau gambarkan malam penuh kegelapan
Aku memberi warna nyala nan terang
Diam-diam kau baurkan kisah rindu dan amarah
Diam- diam aku baurkan kisah rindu dan pasrah
Kukira kau selalu begitu
Kau kira aku selalu tak tentu
Kau membuka kata pelangi
Aku menyalakan kata dengan sunyi
Kau mengira kalimatku disembunyikan malam
Aku menduga Ada kalimatmu tenggelam
Hingga hari sepi
Hingga hari sunyi
Gemetar,Â
Mengglepar.
Cimahi, 23 Agustus 2019