Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menduga

23 Agustus 2019   20:50 Diperbarui: 23 Agustus 2019   20:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ribuan sajak kutulis dengan warna
Ribuan kalimat kau tulis senja
Ku kira angin memegang peranan
Tertiupnya puisi yang saling berkejaran

Ada dalam duniaku
Ada dalam duniamu
Kita menemukannya di antara lautan, dan gunung-gunung menjulang
Namun tetap saja kita hanya menduga

Kau gambarkan malam penuh kegelapan
Aku memberi warna nyala nan terang
Diam-diam kau baurkan kisah rindu dan amarah
Diam- diam aku baurkan kisah rindu dan pasrah

Kukira kau selalu begitu
Kau kira aku selalu tak tentu
Kau membuka kata pelangi
Aku menyalakan kata dengan sunyi

Kau mengira kalimatku disembunyikan malam
Aku menduga Ada kalimatmu tenggelam
Hingga hari sepi

Hingga hari sunyi
Gemetar, 
Mengglepar.

Cimahi, 23 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun