Tujuh puluh kali
Ditukil dari setiap halaman hidup
Sehari Engkau beristigfar wahai kekasih
Aku sering didera lupa
Sungguh aku mendengar seratus kali
Menabur Istighfar
Aku masih didera lupa
Berkumpulah manusia memunguti
Salju dan embun
Sebab begitulah kiranya
Kabut akan selalu menutupi perjalanan
Dan kita masih ditelan lupa
dilaputi waswas
Sedangkan
Laafadz menebar di udara
Pengampunan demi pengampunan
Hanya itu yang masih dipunyaiÂ
Berwasiat
Mengikis kabut
Penggetar hati
Di sela helaan nafasÂ
Istighfar sebelum tiba keabadianÂ
Cimahi, 16 September 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!