Ternyata wanita dan anak
Tak ada gunanya
Di negeri suci peninggalanÂ
Para nabi
Mestinya do' a di panjatkan
Lalu mengapa
Pembunuhan di biarkan
Tangis  tak membuka hati
Kematian menjadi lalapanÂ
Tiap hari
Kehilangan ayah
Kehilangan ibu
Kehilangan saudara
Rumah dan tempat bermain
Iramanya bau amis darah
Rintihan
TeriakanÂ
Silih berganti
Hilang kaki
Hilang hilang mata
Hilang hati
Oh, mengapa berlama lama
Di manakah manusia dunia
Di sana tank melawan ketapel
Di sana nyawa tak berharga
Di sana air dan makanan tak ada
Bukankah kemerdekaan hak
Segala bangsa
Ribuan jasad mengerang
Peluru peluru bersarang
Dalamnya otak berisi perang
Aku tak mengerti
Mengapa orang diam
Bukankah itu teroris sejati
Padahal perih itu sampai di sini
Luka itu sampai di sini
tetesan darahmu sesaki hati
Tangisanmu itu menguliti dada ini
Palestina....
Hanya do'a bagimu yang tak henti
Tak henti, tak akan pernah berhenti
Yakinlah Allah senantiasa melindungi
Menjagamu dari setiap sudut negeri
Seyakin jiwamuÂ
Do'a do'a bagimu menjadi senjata ampuh
Dari negeri yang jauh
Cimahi, 13 Juni 2018