Penerapan pencegahan kontaminasi silang. Apakah ada langkah-langkah untuk mencegah kontaminasi silang antara makanan mentah dan matang, atau antara bahan makanan yang berpotensi alergen?
Pentingnya pengujian sampel makanan. Apakah ada pengambilan dan pengujian sampel makanan secara berkala untuk mendeteksi keberadaan bakteri patogen atau kontaminan lainnya?
3. Penyimpanan dan Distribusi Makanan Matang
Kontrol dan pengendalian suhu. Bagaimana suhu makanan matang dijaga selama penyimpanan dan distribusi? Apakah ada peralatan pendingin atau penghangat yang memadai dan berfungsi dengan baik?
Waktu penyimpanan makanan. Berapa lama batas waktu makanan matang dapat disimpan dengan aman sebelum didistribusikan atau dikonsumsi? Apakah ada sistem pencatatan waktu masak dan perkiraan waktu konsumsi?
Wadah distribusi. Apakah wadah yang digunakan untuk distribusi makanan aman, bersih, dan sesuai untuk jenis makanan yang dibawa?
Logistik distribusi perlu dipertimbangkan. Di Tana Toraja ada satu mobil yang bertugas mengantarkan ribuan paket MBG ke sekolah-sekolah. Bagaimana proses distribusi diatur untuk memastikan makanan sampai kepada penerima dalam kondisi yang baik dan aman? Apakah ada standar waktu tempuh maksimal?
4. Penanganan dan Konsumsi MakananÂ
Edukasi berkala terhadap penerima manfaat. Apakah ada edukasi kepada penerima manfaat mengenai cara menyimpan dan mengonsumsi makanan dengan aman (misalnya, segera dikonsumsi, tidak menyimpan sisa makanan terlalu lama)?
Kontrols fasilitas kebersihan. Apakah tersedia fasilitas kebersihan yang memadai di tempat konsumsi (misalnya, tempat cuci tangan)?
5. Sistem Pengawasan dan Pelaporan