Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Uji Kekuatan dan Kelemahan Taktik Igor Tudor di Laga Juventus Melawan Lecce

13 April 2025   12:29 Diperbarui: 13 April 2025   18:55 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dusan Vlahovic pada laga Juventus melawan Lecce. (Sumber: @juventusfcen)

Ditunjuknya Igor Tudor sebagai pelatih Juventus menggantikan Thiago Motta mulai memberikan dampak positif. Pada tiga laga yang telah dilakoni Tudor, Juventus meraih 2 kali kemenangan dan sekali imbang. Tujuh poin, mencetak 5 gol dan kebobolan 2 kali.

Pada laga ketiganya menukangi Juventus, Tudor membawa timnya mengalahkan  Lecce. Memainkan pertandingan ke-32 di Allianz Stadium, Minggu dini hari (13/4/2025), Juventus mengamankan tiga poin setelah mengemas kemenangan tipis 2-1.

Dua gol kemenangan Juventus disumbangkan oleh Teun Koopmeiners pada menit ke-2 dan Kenan Yildiz pada menit ke-33. 

Sementara, satu gol balasan Lecce dicetak oleh Federico Baschirotto. Bek sekaligus kapten Lecce ini memperkecil kedudukan pada menit ke-87.

Melihat laga melawan Lecce, dapat dikatakan sebagai laga uji kematangan strategi Igor Tudor. Titik kekuatan dan kelemahan racikan Tudor sudah bisa terbaca di laga ini.

Tiga laga beruntun, Tudor konsisten memainkan taktik 3-4-2-1. Trio bek, Pierre Kalulu, Renato Veiga dan Lloyd Kelly sudah mulai nyaman bermain dan dipatenkan Tudor. Demikian halnya dengan starter pada empat gelandang,  Nico Gonzalez, Manuel Locatelli, Khephren Thuram dan Weston McKennie. Duet second striker, Teun Koopmeiners dan Kenan Yildiz pun sudah klop mendukung Dusan Vlahovic sebagai striker tunggal.

Di sinilah kekuatan Juventus yang mulai diperbaiki Tudor. Para pemain ditempatkan pada posisi asli mereka. Teun Koopmeiners misalnya, dengan kembali pada posisi aslinya, sebagai trequartista, ia mulai nyaman bermain. Berbeda ketika masih di bawah asuhan Thiago Motta, ia dipasang sebagai gelandang bertahan bersama Manuel Locatelli.

Locatelli pun terlihat sangat nyaman dengan posisinya. Sebagai leader dan pembagi bola di lini tengah, penampilan Locatelli semakin matang. Ia mulai jarang melakukan blunder.

Khusus di laga melawan Lecce, ada yang berbeda dari Dusan Vlahovic. Ia mendapat tugas baru. Bukan hanya sebagai pencetak gol, tetapi sebagai pemberi umpan. Dua gol yang dicetak Koopmeiners dan Yildiz adalah assist dari Vlahovic. Dua assist tersebut menjadi rekor tersendiri bagi Vlahovic di Juventus dan Serie A.

Sementara, titik kelemahan ada pada konsentrasi lini belakang mengamankan bola mati. Ini adalah sektor yang wajib diperbaiki Tudor ke depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun