Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tafsiran "Liar" Pidato Megawati

3 Juni 2021   10:17 Diperbarui: 3 Juni 2021   10:26 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang pemeran utama aktor politik harus bisa berimprovisasi di lapangan. Improvisasi ini tidak ada kelas kursusnya. Kelas kursusnya adalah lapangan. Sekali lagi lapangan. Lapangan. Kalau Jokowi bilang, kerja, kerja, kerja.

Dedi Mulyadi misalnya dengan Youtube Channel, Kang Dedi Mulyadi Channel yang memiliki 1,21 juta pelanggan bergerak bebas di lapangan. Mulai dari membantu Lansia yang berjualan, makan bakso batal malah jadi  mengangkut sampah di kampungnya, terakhir mengunjungi anak penjual tisu di Bandung.

Dengan youtube channel apakah Dedi akan menjadi capres atau cagub Jabar? Tentu tidak ada jawaban yang pasti kecuali dari Dedi sendiri. Bisa jadi itu merupakan wujud kerja Dedi yang mesti ditunjukkannya sebagai wakil rakyat Jabar.

Keliaran tafsir memang bisa menjadi-jadi. Padahal sebenarnya bisa tidak menjadi-jadi liar kalau semua dilihat pada tugas pokok dari eksekutif, legislatif dan yudikatif. Titik.

Lihat lagi manfaatnya. Lihat lagi sisi humanismenya. La kalau main Medsos dan kemudian ada eksekusi dan dievaluasi ternyata eksekusinya jalan artinya Medsos memang menjadi alat kerja. Medsos kerja kalau Ganjar (PDI Perjuangan) dan Dedi (Golkar) berhasil membuat orang lain menerima manfaat dengan apa yang dikerjakannya. Bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Bisa memberi tahu orang kalau mereka berdua kerja.

Mereka berdua hanya contoh, jangan ditafsirkan macam-macam! Jangan ditafsirkan kalau mereka akan berduet untuk Nyapres.

Pesan penting dan perlu diberi garis miring serta ditebalkan menurut Megawati, apabila PDI-P ingin terus memenangkan pertarungan politik, bala tentaranya haruslah terus bergerak.

"Tahu enggak, bala tentara saya ya kalian. Kaliannya melempem, melempemlah saya. Jangan lupa, lho. Kalau kalian enggak mau bergerak, mau bagaimana besar partai kita. Jangan lupa, lho," ucap Megawati.

Megawati juga mengingatkan pimpinan DPC agar terus mengorganisasi dan berbuat bagi daerahnya masing-masing agar bisa mengambil suara masyarakat.

Jelaskan! Baca dengan tenang, baca perlahan dan resapkan. Bukan duduk di kursi. Duduk di ruangan berpendingan udara. Harus ada perbuatan untuk menggaet simpati dan suara masyarakat. Caranya, ya usaha dong. Kerja, kerja, kerja. Kalau tidak bingung nantinya. Monggo main Medsos di lapangan.

Mari belajar menjadi aktor politik yang bekerja untuk rakyat di dunia nyata dibawa ke Medsos. Menggaet simpati dan kemudian menjadikan rakyat tergugah untuk menyuarakan suaranya. Rakyat akan loyal dan menjadi barisan pendukung tanpa pamrih. Medsos akan bekerja dengan sendirinya untuk aktor politik.

Salam Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun