Setiap orang memiliki modal yang sama dalam soal waktu. Masing-masing memiliki 24 jam dalam sehari. Seberapa efektif modal tersebut bagi seseorang tergantung bagaimana Dia mengelolanya.
Ada orang yang bisa mengelola modalnya setiap makhluk ini dengan baik dan efektif. Ada yang mensikapi biasa saja. Juga ada yang tidak sadar bahwa Dia itu punya modal berharga setiap harinya. Meski modal tersebut tak kunjung habis dipakai, tapi bila Dia sadar bahwa waktu adalah anugerah, dia takkan menyia-nyiakannya begitu saja. Sebab, bila waktu berlalu, seseorang tidak akan pernah mampu mengembalikannya walau hanya sedetik.
Bagaimana caranya mengelola waktu dengan baik dan efektif, sehingga modal bernilai tersebut bisa memberikan keuntungan dan produktifitas bagi pemiliknya? Salah satunya adalah dengan mengenali diri sendiri. Dalam hal ini ada tiga macam yang nanti disebut dengan istilah lingkar diri.
1. Lingkar Pengaruh
Pertama adalah Lingkar Pengaruh. Ini adalah lingkar yang mampu kita pengaruhi. Artinya kita dapat berpikir, berperilaku dan bertindak atas kehendak diri sendiri. Dalam batas lingkar ini, perubahan dan perbaikan diri mampu ditempuh secara maksimal.
2. Lingkar Peduli
Lingkar diri yang kedua adalah Lingkar Peduli. Pada lingkar ini, seseorang dapat berpikir dan bertindak yang memberi dampak orang lain, terutama orang-orang yang terdekatnya. Namun, kepeduliannya atas tindak-tanduk mereka tetap terbatas. Jika dipaksakan, justru akan berakibat buruk.
3. Lingkar Perhatian
Sedangkan yang ketiga adalah Lingkar Perhatian. Ini adalah lingkar yang paling jauh terhadap diri seseorang. Jika Dia menaruh konsentrasi dan fokus penuh pada lingkar ketiga ini, dijamin hidupnya akan senantiasa dibayang-bayangi dengan kekecewaan dan kekesalan yang dibungkus rapi dengan balutan stres.
Ketiga jenis lingkar diri ini berkontribusi besar pada modal berharganya seseorang berupa waktu itu. Seberapa jauh dia bisa menjadi efektif tergantung kesadaran dalam pengelolaan dan manajemennya.
Jika boleh dianalogikan, manajemen waktu dalam lingkar diri ini seperti orang yang sedang berkendara motor. Orang yang nyetir motornya ada dalam batas Lingkar Pengaruh. Dia bisa menyetir motor sesuka hatinya. Bahkan Dia bisa belok ke kiri meski lampu sennya berkedip menyala ke kanan.