Lenteng Agung, Jakarta Selatan | "Semangat," suara cukup keras menyambut saya di ruang Apotek KF LA; suara dari para petugas di situ. Ya gitulah; gegara sejak dua tahun terakhir jadi customer tetap mereka, sehingga sudah hafal jika muncul, semua kebutuhan saya 'tinggal ambil' dan bayar.
Itulah sepenggal kegiatan (tambahan) saya setelah jadi lansia alias melewati 60 tahun (dan kini 65 tahun). Dan, ternyata menjadi lansia tak selamanya 'diwarnai' penyakit atau penyakitan.
Tapi, walau seperti itu, saya semakin ingat diksi 'Tetap Sehat Walau Lansia;' semoga Ini bisa berlangsung lama; demi bahagia bersama cucu-cucu, serta, ke depan, mau fokus nulis pengalaman (pribadi) sebagai lansia.
Sekali lagi walau seperti itu, tak bisa ditolak oleh lansia yaitu kaki kesemutan. Kesemutan (kaki dan tangan) pada lansia (laki-laki dan perempuan), sebagai gejala lumrah seperti uban, gigi rontok satu-satu, serta cepat tidur malam namun bangun subuh.
Kesemutan
Kaki kesemutan sering terjadi karena (i) terlalu lama duduk bersila, berlutut, ataupun menekan kaki pada satu posisi dalam jangka waktu yang panjang, (ii) tanda bahwa ada yang tidak beres pada tubuh, (iii) jika satu bagian tubuh terbebani, sehingga mengalami hambatan suplai darah ke saraf yang mengarah pada bagian tubuh.Â
Kesemutan umumnya ditandai seperti ditusuk-tusuk, terbakar, bahkan mati rasa di salah satu atau kedua kaki. Kondisi tersebut tak berlangsung lama dan menghilang secara perlahan, (Opa Jappy, September 2020)
Namun, menurut berbagai sumber, jika keluhan kesemutan semakin meluas dari hari ke hari, sering dan disertai dengan keluhan-keluhan lain seperti sakit kepala, muntah-muntah, kelumpuhan anggota tubuh, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan lain sebagainya; maka patut waspada karena ada kemungkinan merupakan gejala awal penyakit lainnya.
Tips
So, untuk para lansia, jangan kuatir dan panik jika sering kesemutan; anggap saja sebagai 'keriput dan uban di Kulit,' bha bha bha bha. Tapi, walau kesemutan adalah sesuatu yang normal dan biasa-biasa saja, lansia bisa melakukan sesuatu agar tidak sering terjadi. Misalnya,
Biasakan duduk atau pun berbaring santai dengan kaki dan tangan lurus, tak ditekuk, dan tanpa beban. Dengan cara itu, aliran darah mengalir lancar ke kaki dan tangan. Jika merasa telah lama duduk, maka lakukan kegiatan berdiri atau Jalan-jalan sekitar rumah/ruangan.
Kurangi rokok dan alkohol; memang keduanya bisa merangsang syaraf tubuh, tapi hanya sesaat, sebatas aroma dan rasa di mulut. Tapi, tidak memperlancar aliran darah dalam tubuh.
Gunakan cream atau obat gosok (ada banyak macam di Apotek), oleskan di kaki (dari jari-jari hingga lutut) dan tangan (dari jari hingga siku). Bagusnya, duduk dan lakukan pijat refleksi (sendiri) pada kedua telapak kaki (bisa lihat petunjuknya di YouTube).
Ngantuk, Segera Tidur; Jangan Tunda. Salah satu 'penyakit manula' adalah hobi cerita dan bernostalgia, apalagi jika bertemu teman seangkatan (dari Zaman Old) dan cucu-cucu; ceritanya cuma itu-itu saja, tapi diulang-ulang.Â
Nah, sikon itu, membuat lansia maksa tahan ngantuk, padahal jam biologisnya sudah beri alarm untuk tidur. Memaksa diri tunda tidur, justru bisa badan berkeringat, kurang kosentrasi, duduk tidak tenang, tegan, dan aliran darah tak lancar, berlanjut pada kesemutan. Jadi, tidurlah, jangan tunda.
Jadualkan Tetap untuk jalan kaki atau pun olahraga ringan. Jalan kaki (pagi atau soreh), selain memperlancar peredaran darah; juga 'menambah kelelahan' sehingga merangsang tubuh agar cepat tidur atau istirahat.
Mudah khan
Silahkan Mencoba
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini