Mohon tunggu...
Gregorius Nggadung
Gregorius Nggadung Mohon Tunggu... Penulis - Onsi GN

Mahasiswa Universitas Nusa Cendana, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perihal Menemukan

27 Maret 2021   06:26 Diperbarui: 27 Maret 2021   06:36 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maxi L. Sawung (Dokpri)

*Teruntuk Indah Dan Montus

Entah bagaimana semua yang tidak pernah ada

Kemudian berakhir menjadi kisah nyata sebagai

Takdir yang harus dijalani sampai tuntas

Tentu aku mengharapkan kebersamaan yang lebih.

Kita pernah bertemu, mungkin tadir kita saling bertaut

Ketika permisi ku yang sementara dikala itu

Kemudian menjadi abadi dalam kedua bola matamu

Yang menjadi alasan kita akhirnya terus berdekatan.

Sungguh aku akhirnya paham

Bagaimana Tuhan adalah penulis jalan hidup yang mahir

Menitipkan pertemuan-pertemuan kecil yang sementara

Menjadi kunci untuk membuka hati yang telah lama diam.

Seperti biasa, pada awalnya aku meragukan kesungguhan

Apalagi dengan bekas luka yang belum berhasil disamarkan oleh senyuman

Tetapi kau terus menunjukkan keseriusan menepis dilema

Dan pada akhirnya akulah yang terjebak dalam kegalauan.

Tahukah engkau jika aku akan terlihat lebih manis

Dan anggun ketika berada di dekatmu?

Seperti berhasil menjadi diri sendiri

Yang selama ini tertutup keraguan.

Kata beberapa orang, harus lebih berhati-hati terhadap lelaki sepertimu

Dengan latar belakang kepandaian pasti gampang merayu

Tanpa mereka tahu, aku tidak pernah menanggapi itu

Sebab aku telah jatuh jauh ke dalam tentangmu.

Aku pernah menanggapimu sebagai canda, sungguh

Namun kemudian aku menjadi candu yang serius

Detik-detik aku memupuk kerinduan

Hingga senja datang dan kau tak lagi terjebak kesibukan.

Aku menemukanmu di antara banyak pesan singkat yang masuk

Namun hanya kau dan baris-baris katamu yang mampu mengetuk

Dan aku membukanya seperti kegirangan seorang anak kecil

Yang telah lama mendambakan pertemuan juga pelukan.

Aku menemukanmu di antara kesibukanku

Hadir dalam tawa renyah anak-anak didik

Dan aku begitu mencintai mereka

Mungkin sama seperti engkau mencintai murid mu.

Aku menemukanmu ketika aku terjebak gundah

Dan kau dengan bersusah-susah datang menjawabnya

Kita seperti murid-murid nakal yang mencoba

Mencuri waktu untuk menatap layar telepon genggam.

Pada akhirnya aku menemukanmu menjadi satu-satunya alasan

Untuk terus menunggu waktu berlalu tanpa malu

Sebab aku tahu kau akan datang menjemputku

Menjalankan apa saja yang kita mau.

Sebab sejak pertemuan itu

Kau dan aku terpaut takdir waktu

Dan sungguh

Tidak ada lagi alasan aku untuk malu.

Maumere, 2021.

Penulis: Maxi L Sawung, tinggal di Maumere, menyukai buku. Menghabiskan sisa waktunya di Facebook, @Maxi L Sawung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun