Mohon tunggu...
Ani Mariani
Ani Mariani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Middle Eastern Studies | International Relation Analysis | Political, Economic, Religion, Social, Religion, Feminism Enthusiast | Research | Writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menemukan Makna dalam Hidup

27 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 29 Maret 2024   22:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Belinda Fewings on Unsplash

Sudahkah dirimu saat ini tidak sibuk dicengkram oleh masa lalu ataupun tidak pasif menyerah dengan situasi yang dihadapi saat ini? Jika belum, saya ingin mengajak pembaca untuk mengeksplor harapan baru dan menemukan makna ditengah kondisi tidak mengenakan dan kenyataan-kenyataan pahit. Quarter life crisis, jobless, kehilangan, kegalalan, atau apapun itu.

Jika kita sudah bisa menemukan makna dalam hidup ini, kita akan lebih mudah menerima segala keruwetan, kebureman, kesedihan atau kegagalan demi kegagalan. Hidup ini tidak pernah berat oleh situasi, namun hidup bisa jadi berat karena kita sendiri yang tidak mampu memberi makna dalam hidup kita. 

Bagaimana cara menemukan makna tersebut?

 Maknailah hidup ini sebagai kebahagiaan dan tantangan-tantangan, menanamkan makna positif dan menetapkan tujuan. Bahkan, meskipun makna yang kita tanamkan tidak sepenuhnya tercapai, tapi hidup ini akan lebih baik dengan perjuangan kita mencapai sesuatu yang lebih tinggi, seperti tujuan, target atau cita-cita yang sudah kita tetapkan. Daripada kita hidup yang serba putus asa, serba pesimis dan serba bingung. 

Respon kita terhadap bagaimana kita menghadapi situasi pahit itulah yang nanti akan menentukan siapa diri kita. Bisa jadi, situasi pahit yang dihadapi itulah akan menjadi media atau perantara untuk mencapai apa yang sudah diputuskan. Meskipun tercabik-cabik, air mata rasanya kering namun kita akan berhasil bertahan. 

Hidup memang tidak selalu indah, banyak kerumitan, kesedihan, penderitaan, masalah, cobaan, ujian. Hal tersebut sangat lazim dalam kehidupan, maka jalan keluarnya adalah pemaknaan. Manusia adalah makhluk istimewa yang hidup dalam lautan makna. 

Manusia memiliki kemampuan transcendental, yaitu kemampuan mengatasi situasi buruk, merencanakan, menetapkan tujuan serta mengambil sikap atas kondisi tragis.

Hal pertama yang harus dilakukan ketika kita mengalami kondisi tragis adalah dengan menerima. Sangat penting untuk berusaha bertahan dengan menerima peristiwa mengejutkan dalam hidup. Jika sudah berhasil bertahan, hal selanjutnya yaitu kita akan lebih bisa survive apapun situasinya. Akan muncul motivasi, kebahagiaan dan pikiran positif bahwa kondisi tersebut akan lebih baik. Kemudian hal terakhir, kita akan menemukan kebebasan dan menemukan makna eksistensial.

Lebih jauh, menurut Frankl manusia memiliki eman kondisi eksistensial, yaitu:

1. Mawas diri. Mampu menyadari identitas diri. Sadar siapa dirinya, orang yang seperti apa, apa yang diinginkan, potensi diri, dsb.

2. Kebebasan dan tanggungjawab. Dalam hal ini, manusia bebas melakukan apapun dengan resiko ditanggung sendiri. Artinya, ketika sudah memutuskan suatu hal maka kita harus menerima apapun resiko yang akan dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun