Mohon tunggu...
Gregorius Nggadung
Gregorius Nggadung Mohon Tunggu... Penulis - Onsi GN

Mahasiswa Universitas Nusa Cendana, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Meja Tanpa Kaki : Kita Bersaksi

28 Januari 2021   18:58 Diperbarui: 7 Maret 2021   16:27 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Heheh maaf bu". "Gurauan saja"

"Benar". "Ayah sedang jatuh cinta" (jawab Vinsen)

"Apa ?" " jadi bapak selama ini," (istrinya menyambar)

"Sttt... "Bapak jatuh cinta dengan doa-doa kita selama ini" ( jawab Vinsen dengan santai)

"Ihhh bapak". "Tidak lucu". "Sebenarnya ada apa pak?"( sambar istrinya)

Malam itu Vinsen menceritakan tentang undangan itu kepada istrinya dan dia bersedia bergabung bersama partai politik dalam undangan itu.

"Semuanya kembali kepadamu Pak dan juga masyarakat". "Jangan membuat mereka kecewa" (istrinya berharap)

"Iya Bu". "Bapak ingin mengubah wajah desa kita ini. Lihat desa tetangga kemajuan sangat besar". "Sampai- sampai jalan untuk tikus di aspal kan Bu". "Bapak hanya ingin menjawab persoalan masyarakat kita".

"Ibu percaya pak". "Bagaimana calon dewan di desa tetangga pak?" "Katanya dia akan menang di wilayah kita ini".

"Semuanya tergantung nurani para pemilih Bu". "Jika memang dia menang kita memberi semangat dan dukungan untuknya". "Tapi kalau bapak menang, bapak akan mengundangnya untuk menjadi orang terpenting dalam kedinasan bapak".

Dari niat yang luar biasa dari kekosongan dan ketidak terlihatan sampai pada pertemuan Vinsen dengan salah satu partai politik, Vinsen pun terpilih menjadi salah satu calon legislatif periode 2014-2019. Setelah dipilihnya Vinsen menjadi salah satu calon legislatif, istrinya selalu mendoakan kelancaran dari segala harapan suaminya sampai pada suatu malam terdengar di telinga Vinsen untaian doa istrinya yang membuatnya menangis di dalam sarung penghangat tidur malamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun